KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) memberikan dukungan penuh terwujudnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang di Kabupaten Minahasa Utara. Kawasan yang merupakan kolaborasi Kemenpar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan pihak swasta.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri Kick Off Meeting Pengusulan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang yang digagas Kemenpar dan Pemprov Sulut di Manado, Rabu (27/3/2019) pagi.
"Dokumen pengusulan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan sudah rampung dan diserahkan langsung tadi oleh Pak Wakil Gubernur Sulut. Nantinya akan diproses lagi. Tapi saya yakin Juni 2019 Sulut sudah memiliki KEK Pariwisata," ujar Arief seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, Menpar mengatakan bahwa Sulut memiliki potensi besar di sektor pariwisata. Pasalnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke propinsi ini melonjak hingga 300 persen. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan wisatawan lokal yang hanya 22 persen.
Karena itu, Menpar Arief mendorong pemerintah daerah untuk melengkapi dokumen pengusulan KEK dengan konsep 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) sebelum mengembangkan destinasi wisata di suatu daerah.
Atraksi adalah produk utama sebuah destinasi berkaitan dengan apa yang bisa dilihat dan dilakukan oleh wisatawan di destinasi tersebut.
Sementara itu, aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi. Sedangkan amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi.
"Jangan lupa selalu pakai 3A, atraksinya harus level dunia, dan jangan khawatir bahwa kita sudah punya Taman Nasional Bunaken dan Pulau Lembeh. Berikut aksesnya. Nah aksesnya itu harus dibuat sebaik mungkin," ungkap dia.
Untuk itu, Menpar Arief meminta agar landasan pacu Bandara Sam Ratulangi dapat diperpanjang hingga 3.000 meter agar bisa menampung pesawat berbadan besar.
Selain itu, Menpar menerangkan pula keunggulan lokasi KEK Pariwisata Tanjung Pulisan yang dapat dijadikan pelabuhan untuk kapal pesiar.
"Saya juga ingin KEK Tanjung Pulisan ini bisa jadi tujuan untuk kapal pesiar. Nantinya acara-acara sail internasional akan kita selenggarakan di sini," imbuh Menpar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, berkembangnya pariwisata di Sulut adalah ide dari Gubernur Olly Dondokambey.
"Sektor pariwisata yang menjadi pendongkrak perekonomian daerah," kata Kandouw.
Usai kick off meeting, Menpar Arief, Gubernur Olly, Wagub Kandouw beserta rombongan meninjau lokasi KEK Tanjung Pulisan.
"Pemerintah daerah sudah menyiapkan semua syarat administrasi supaya Tanjung Pulisan bisa ditetapkan sebagai KEK Pariwisata," ujar Olly.
Lebih jauh Olly menyatakan, penetapan Tanjung Pulisan-Likupang sebagai kawasan pariwisata telah direncanakan sejak lama. Hal ini bisa dilihat dari PP 50 Tahun 2001 yang berisi tempat ini sebagai kawasan pariwisata.
Adapun terkait dukungan pemerintah pusat, Olly mengatakan hal itu terlihat dalam pembangunan insfrastrukur di kawasan tersebut.
"Presiden Jokowi telah membantu dengan menggunakan sebagian dana APBN dalam pelebaran jalan dari Bandara ke Likupang," terang Olly.
Di tempat yang sama, Head Project PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) Paquita Widjaja Rustandi sebagai pengelola KEK mengusulkan bahwa KEK Pariwisata Tanjung Pulisan-Likupang akan dibangun di atas lahan seluas 374 hektar (ha) dengan nilai investasi Rp11 triliun.
“Untuk lahan semua sudah clean and clear 374 ha tidak ada masalah. Semoga dengan tidak adanya masalah di lahan, penetapan KEK juga akan dilakukan dengan segera,” kata Widjaja.
Mengingat lokasi KEK Tanjung Pulisan berdekatan dengan hutan lindung, ke depannya PT MPRD akan membangun Wallace International Conservation Resort and Marine Park sebagai salah satu atraksi utama di kawasan tersebut.
“Kami yakin, hadirnya KEK Tanjung Pulisan yang menyuguhkan keindahan topografi seperti sabana hijau, perbukitan, dan lautan yang masih pristine ini akan menjadi daya jual bagi wisatawan sekaligus menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan dari Kemenpar,” tutup Widjaja.