KINABALU, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kadis Pariwisata Sulut, Daniel Mewengkang, Staf khusus Gubernur Bidang Pelayanan Publik, Haefrey Sendoh serta pelaku pariwisata Asita Sulut, melakukan kunjungan ke Kota Kinabalu, Sabah Malaysia.
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Gubernur Sulut Olly Dondokambey ke Kinabalu beberapa waktu lalu. Agenda utama kunjungan ini adalah mengadakan sales mission dan table top dengan pelaku industri pariwisata di Kinabalu.
Pada fam trip kali ini juga hadir Malaysia Asociation Tour and Travel Agency, Sabah tour and Travel Agency, wartawan media cetak Sabah Times, serta pengusaha kapal pesiar. Kegiatan kemudian dilanjutkan ke kantor Konjen RI di Kinabalu.
Pada kunjungan tersebut penari asal Sulut tampil menghibur. Setelah itu, Kadis Pariwisata Sulut memaparkan potensi wisata Sulut dan kemudian dilanjutkan dengan table top antara pelaku industri pariwisata Sulut dan Kinabalu serta Malaysia.
"Banyak pihak hadir untuk menyaksikan kegiatan ini, antara lain pihak Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementrian Pelancongan Sabah dan perwakilan dari Malindo. Karena route Tiongkok_Kinabalu-Manado akan memakai pesawat Malindo dari Lion Grup," ujar Staf khusus Gubernur Bidang Pelayanan Publik, Haefrey Sendoh, Minggu (10/3/2019).
"Banyak hal positif dibahas, termasuk dari hasil pertemuan dengan lembaga pelancongan Sabah. Mereka menaruh harapan besar agar penerbangan langsung bisa terwujud sesegera mungkin. Mereka juga ingin ikut kegiatan fam trip ke beberapa daerah di Sulut," kata Sendoh.
Saat ini turis lokal yang mengunjungi Kinabalu mencapai 1,5 juta per tahun, sedangkan turis mancanegara mencapai 1,3 juta per tahun. Turis terbanyak berasal dari China.
"Penerbangan dari China itu reguler flight. Mereka sangat antusias dan berharap secepatnya ada penerbangan langsung," tambah Sendoh.
Di Kinabalu saat ini ada 2 kali penerbangan per hari dari Korea dan dari China yang sebanyak 10 kali per hari," tutur Sendoh.