KOMPAS.com - Semua lapisan masyarakat perlu belajar dari sejarah untuk merajut kesatuan bangsa dengan nilai-nilai luhur dan mulia seperti yang dilakukan para pendahulu bangsa.
Pesan tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey saat menjadi pembicara dalam Forum Group Discuss yang diselenggarakan di Graha Oikoumene Persatuaj Gereja Indonesia (PGI), Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Melalui keterangan ertulis yang diterima Kompas.com, Olly menuturkan bahwa perjalanan hidup bangsa Indonesia sendiri tidak terlepas dari nilai-nilai persaudaraan, toleransi dan cinta kasih.
Nilai-nilai itu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat yang pada akhirnya membentuk tatanan budaya gotong royong dan semangat kekeluargaan.
Baca juga: Gubernur Olly: Pekerja Lintas Agama Harus Dilindungi Pemerintah
"Dengan belajar dari pengalaman hidup bersama, kita dapat merajut kesatuan bangsa, melalui kerjasama yang harmonis dengan berbagai komponen bangsa dalam melaksanakan pembangunan," tambah Olly.
Gubernur yang sekaligus Ketua Forum Komunikasi Pria Kaum Bapa Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia (FK-PKB PGI) itu juga mengungkapkan mengenai kebhinekaan.
Menurutnya, kebhinekaan Indonesia telah teruji dan menjadi satu kekuatan meski senantiasa mengalami ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Di akhir sambutannya, Olly berharap melalui diskusi tersebut dapat menumbuhkan kesadaran publik bahwa nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, toleransi dan cinta kasih dalam kebinnekaan mampu memberikan pencapaian terbaik dalam merajut kesatuan bangsa.
Tak hanya Olly, pada acara yang bertemakan Merajut Kesatuan Bangsa ini turut pula hadir beberapa tokoh kebudayaan dan pejabat pemerintahan.
Mereka adalah Tokoh Nahdlatul 'Ulama (NU) dan Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Jakarta Prof. Achmad Syafi’i Mufid, Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gultom, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung RI Jan Maringka dan Romo Benny Susetyo .