KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi melalui sambutan tertulisnya mengingatkan guru akan tantangan revolusi industri 4.0 di masa kini. Sambutan tersebut dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edison Humiang mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
"Atas nama pribadi dan pemerintah provinsi, saya menyampaikan ucapan selamat kepada semua guru. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," baca Humiang pada peringatan Hari Guru Nasional 2018 di Auditorium Mapalus Kantor Gubernur, Rabu (5/12/2018), seperti keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Revolusi industri 4.0, lanjut Humiang, sudah merambah ke semua sektor, tak terkecuali sektor pendidikan.
Oleh karenanya, diperlukan guru yang profesional dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada satuan pendidikan.
Dengan begitu, mereka bisa mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dan berkompetensi global.
"Meski teknologi informasi terus berkembang, tetapi peran guru sebagai pendidik tidak akan tergantikan. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap peserta didik," ujarnya pada kegiatan yang mengangkat tema Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad 21.
Profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian. Hal ini karena seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi menanamkan pula nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupan serta pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak.
Lebih lanjut, masih dalam sambutannya, Humiang mengajak guru untuk menjadikan Hari Guru Nasional ini sebagai penyemangat dalam membangun peradaban bangsa. Tujuannya supaya Indonesia menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan berkarakter, serta mampu bersaing dalam kancah pergaulan global.