MENADO, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi Presiden Joko Widodo karena menaikkan tunjangan kehormatan veteran sebesar 25 persen.
"Kenaikan tunjangan ini adalah bukti kehadiran pemerintah di tengah veteran. Pemerintah sangat memperhatikan para veteran," kata Olly saat menggelar ramah tamah dengan keluarga pahlawan, perintis atau janda perintis kemerdekaan dan veteran di bekas Kantor DPRD Sulawesi Utara, Jumat (17/8/2018).
Untuk diketahui, kenaikan tunjangan kehormatan veteran tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2018 yang diteken Jokowi pada 18 Juli 2018 lalu.
Gubernur Olly pun menilai sudah sepantasanya para veteran mendapatkan perbaikan kesejahteraan. Mengingat kemerdekaan yang masyarakat rasakan saat ini, diperoleh dengan keringat, darah dan air mata, bahkan nyawa para pahlawan serta veteran pejuang kemerdekaan.
"Para pahlawan dan veteran, senantiasa mendapatkan tempat dan penghormatan tersendiri dalam lembaran sejarah bangsa, maupun dalam struktur kehidupan sosial masyarakat Indonesia," tutur Gubernur Sulut.
(BACA JUGA: Gubernur Sulut Apresiasi Pelaksanaan Kirab Kasih 73)
Mereka pun, lanjut Olly, layak menjadi suri teladan dan tokoh yang dihormati. Lebih dari itu, mereka juga menjadi sosok panutan bagi generasi penerus untuk menimba pengalaman dan wawasan, utamanya terkait jiwa patriotisme serta semangat perjuangan.
Dalam sambutan acara ramah-tamah tersebut, Olly mengatakan pula bahwa terlaksananya pertemuan ini merupakan sarana untuk menunjukkan penghormatan kepada para perintis kemerdekaan dan keluarganya serta kepada para veteran di Sulut.
"Sekaligus sebagai momentum bagi kami generasi penerus, untuk menjaga jalinan hubungan emosional, serta kekeluargaan dengan para keluarga pahlawan dan para veteran," ucap Olly.
Tak hanya menyapa dan mengapresiasi keluarga pahlawan dan veteran, dalam acara tersebut Olly menyerahkan tanda kehormatan bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) kepada Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw.
Andrei mendapat penghargaan karena dinilai telah membaktikan diri dalam mengisi kemerdekaan. Olly juga memberikan bantuan kepada seluruh veteran yang mengikuti kegiatan ramah tamah.
Lebih jauh, Olly mengungkapkan pula rencana Pemprov Sulut untuk merenovasi markas Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sulut yang berlokasi di Kelurahan Bumi Beringin Manado pada 2019.
Tos Kenegaraan dan Pesta Rakyat
Selain menggelar ramah tamah, Gubernur Sulawesi Utara mengadakan pula Tos Kenegaraaan dan Pesta Rakyat di Lapangan Robert Wolter Monginsidi, Menado.
Acara yang berlangsung usai upacara penurunan Bendera Merah Putih di lapangan yang sama ini, merupakan acara penutup dari rangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan RI ke-73 Pemprov Sulut.
Dalam Tos Kenegaraan, Gubernur Olly mengajak semua tamu undangan untuk memasang lilin ulang tahun RI ke-73. Sedangkan itu, dalam pesta rakyat ada berbagai atraksi, seperti tarian masamper, marching band dan artis-artis ibu kota, yakni Igo Idol, Victor Hutabarat, serta Krisdayanti.
"Kemenangan yang kita nikmati kali ini adalah anugerah Tuhan yang paling indah," ucap Olly.
Tak cuma itu, Olly Dondokambey berharap agar masyarakat di Bumi Nyiur Melambai atau Sulawesi Utara dapat selalu bergandengan tangan, bersatu padu, bahu membahu dalam mengisi kemerdekaan dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
(BACA JUGA: Wagub Sulut: Pemerintah akan Tindak Tegas ASN yang Korupsi)
Sebagai informasi, selain menghadiri acara ramah tamah dengan keluarga pahlawan dan veteran perang, Tos kenegaraan dan Pesta Rakyat, Gubernur Sulut di hari yang sama juga menjadi inspektur upacara pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih.
Upacara Bendera Merah Putih sendiri diawali dengan defile peserta masuk ke lapangan upacara. Lalu selanjutnya, Komandan Upacara Letkol Inf Kusnandar Hidayat melaporkan kesiapan pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-73 kepada inspektur upacara.
Dalam upacara detik-detik proklamasi tersebut Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, sedangkan pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sulut.
Paskibraka tersebut terdiri dari 30 siswa SMA berprestasi dari 15 kabupaten dan kota se-Sulut. Bertindak sebagai Komandan Kelompok 17 adalah Delvebert Ompi, Komandan Kelompok 8 yaitu Versen Deeng, pembawa baki bendera (Aiko Assa), pembentang bendera (Johan Waas) dan pengerek bendera (Jilbert Damopoli).
Sementara itu, untuk upacara penurunan bendera yang bertindak sebagai pembawa baki adalah Jeane Hehakaya, lalu tim penurun bendera, yaitu Septian Bansuan, Ricky Pangaila, dan Swingly Pelealu.
Adapun untuk Komandan Upacara dalam penurunan bendera adalah Letkol Laut Nur Subagio. Baik upacara pengibaran dan penurunan bendera berlangsung di Lapangan Robert Wolter Monginsidi, Menado.