MINAHASA UTARA, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey membuka secara resmi penyelenggaraan kegiatan Asian Science Camp (ASC) 2018 yang diikuti 24 negara termasuk Indonesia.
Forum tahunan untuk perguruan tinggi dan mahasiswa yang bertujuan untuk mempromosikan diskusi dan kerja sama untuk kemajuan ilmu pengetahuan di kawasan Asia ini dibuka Gubernur Olly di Hotel Sutan Raja Minahasa Utara, Sabtu (4/8/2018) lalu.
Gubernur Olly mengatakan, pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara sangat bangga dengan kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah dan menyambut dengan gembira pelaksanaan kegiatan ASC.
Apalagi, pelaksanaan ASC ini bertujuan mencerahkan para pemuda yang berbakat sains dengan berdikusi dan berdialog dengan dengan para top scholars di dunia.
Selain itu, ASC digelar untuk mempromosikan persahabatan dan kerja sama internasional di antara siswa muda dan mahasiswa terbaik generasi berikutnya di Asia.
Olly berharap pelaksanaan Asian Science Camp di Sulut dapat sukses. Ia juga berharap kegiatan ini menjadi ajang saling berbagi informasi serta menghasilkan rekomendasi yang dapat semakin memperkuat nilai-nilai persahabatan yang kuat, solidaritas, cinta kasih, cinta lingkungan, cinta pada masa depan, dan cinta kepada Tuhan.
“Di atas pemahaman dan kesadaran bahwa Torang Samua Ciptaan Tuhan", "Kita Semua Ciptaan Tuhan," kata dia.
Tak sekadar event science, ASC diharapkan Gubernur dapat mendongkrak pariwisata Sulut.
“Selain upaya peningkatan kualitas pendidikan daerah maupun nasional, juga dalam waktu bersamaan dapat mempromosikan potensi pariwisata daerah yang kita miliki bagi kalangan internasional, khususnya bagi kalangan pelajar di kawasan Asia,” ujarnya.
Kualitas pendidikan
Sasaran utama kegiatan ini peningkatan kualitas pendidikan semakin baik.
“Kita harus mampu mengimbangi atau bahkan bisa menjadi parameter bagi dunia pendidikan di kawasan regional dan internasional,” ujar Gubernur.
Untuk diketahui, ASC pertama diadakan di Taipei pada 2007, kemudian diadakan di Bali (2008), Tsukuba Jepang (2009), Mumbai di India (2010), Daejeon di Korea Selatan (2011), Universitas Ibrani Yerusalem di Israel (2012).
Ide kamp tahunan ini diusulkan oleh Yuan Tseh Lee dan Masatoshi Koshiba pada 2005. Gagasan Asian Science Camp diusulkan September 2005 setelah pertemuan tahunan Pemenang Nobel dan Mahasiswa Nobel di Lindau, Jerman oleh Profesor Yuan Tseh Lee (pemenang Nobel Kimia 1986) dari Chinese Taipei, dan Profesor Masatoshi Koshiba (pemenang Nobel Fisika 2002) dari Jepang.
Asian Science Camp 2018 yang dilaksanakan sejak tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2018 mengundang selusin pemenang Nobel atau ilmuwan terkemuka dunia sebagai pembicara dan merancang sebuah program menarik untuk menarik semua peserta, termasuk sesi pleno, diskusi meja bundar, dialog master siswa, kompetisi poster kreatif, acara sosial, dan kunjungan.
Hadir dalam pembukaan kegiatan pimpinan Surya Institute Prof. Yohanes Surya, Ph.D, Sekretaris Daerah Provinsi Edwin Silangen,SE,MS, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulut dr. Grace Punuh.