KOMPAS.com – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto menyampaikan kenaikan signifikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1,5 triliun pada 2023.
“Alhamdulillah, waktu pertama menjabat, PAD hanya Rp 500 miliar. Tiga tahun pertama, kami berhasil tembus Rp 1 triliun. Sekarang, di periode kedua, PAD sudah mencapai Rp 1,5 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (16/12/2024).
Danny menyebut, peningkatan PAD Makassar didorong oleh dua terobosan penting, yakni digitalisasi sistem pajak dan retribusi melalui aplikasi Pajak Terintegrasi dan Terdigitalisasi (PAKINTA).
Sistem tersebut mempermudah proses pembayaran pajak, meminimalkan potensi kebocoran, dan meningkatkan transparansi. Sistem pembayaran modern seperti penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk retribusi sampah juga mulai diterapkan untuk menciptakan efisiensi dalam pengelolaan penerimaan daerah.
“Kami tidak hanya mengoptimalkan sistem, tetapi juga terus mengadakan sosialisasi terkait pentingnya kontribusi masyarakat dalam membangun kota,” tegasnya.
Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Danny Pomanto, Makassar Raih Prestasi Ekonomi hingga Inovasi
Selain itu, Danny juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta stabilitas harga kebutuhan pokok merupakan hasil dari kebijakan fiskal yang baik.
Peningkatan PAD tersebut memberikan dampak nyata bagi pembangunan fisik maupun sosial di Kota Makassar. Berbagai proyek strategis, seperti Kawasan CPI (Center Point of Indonesia), New Port Makassar, dan Tol Layang, menjadi bukti nyata penggunaan PAD yang optimal.
"Semua ini tidak bisa tercapai tanpa kerja sama dan dukungan dari masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun Makassar yang lebih baik," lanjutnya.
Sementara itu, Danny turut mengungkapkan target kenaikan PAD mencapai Rp 2 triliun pada 2025. Target tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) 5/2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021–2026.
"Kalau mau melihat kota maju, lihatlah pendapatannya. Dengan PAD yang terus meningkat, kita bisa menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, seperti insentif RT/RW yang naik dari Rp 75.000 menjadi Rp 1 juta, bahkan ditargetkan Rp 2 juta jika PAD mencapai Rp 2 triliun," ungkapnya.
Baca juga: Komitmen Danny Pomanto Turunkan Emisi Karbon di Kota Makassar
Perlu diketahui, Danny juga menghadapi tantangan besar dalam mengelola keuangan daerah pada 2014.
Namun, melalui inovasi dan kebijakan strategis, ia berhasil menaikkan PAD Kota Makassar menjadi Rp 1 triliun dalam tiga tahun masa kepemimpinannya.
Pada periode kedua, pertumbuhan PAD terus berlanjut, dengan angka mencapai Rp 1,5 triliun pada 2023 atau meningkat sebesar 12 persen dari Rp 1,3 triliun pada 2022.