KOMPAS.com - Kota Makassar terus menuai pencapaian dan penghargaan bergengsi, baik di tingkat nasional maupun internasional, selama dua periode kepemimpinan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Di bawah kepemimpinannya, Kota Makassar mengalami transformasi besar menjadi kota Sombere and Smart City.
Inovasi seperti Lorong Wisata, Jagai Anakta, dan konsep Sombere & Smart City memperlihatkan komitmen kota dalam membangun lingkungan yang tangguh, berdaya saing, dan mampu bersaing di kancah global.
Meski menghadapi tantangan global, Makassar berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II-2024, pertumbuhan ekonomi Makassar mencapai 4,98 perse atay meningkat dibanding periode yang sama pada 2023.
Baca juga: Kondisi Terkini Banjir di Makassar, 4 Kecamatan Terdampak dan Waspada Pohon Tumbang
Sektor konsumsi rumah tangga, pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi pendorong utama peningkatan ini.
Pada 2023, pertumbuhan ekonomi Makassar sebesar 5,31 persen atau lebih tinggi dari capaian provinsi (4,51 persen) maupun nasional (5,03 persen).
Stabilitas ekonomi juga tercermin dari tingkat inflasi yang terkendali. Pada Oktober 2024, inflasi tahunan (yoy) berada di angka 1,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,03.
Makassar mencatat peningkatan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni dari 81,13 pada 2019 menjadi 84,85 pada 2023, yang masuk dalam kategori sangat tinggi ( lebih dari 80).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menurun, dari 11,82 persen pada 2022, menjadi 10,60 persen pada 2023.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 16 Desember 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan
Rasio gini, indikator ketimpangan ekonomi, menunjukkan penurunan dari 0,395 pada 2022 menjadi 0,387 pada 2023.
Penghargaan nasional meliputi inovasi daerah sebagai Low Carbon City dalam Pemimpin Daerah Award 2024, Satya Lencana Wira Karya, penghargaan dari TP2DD atas percepatan digitalisasi ekonomi, pengakuan dalam Gajah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) 2024, serta Upakarya Wanua Nugraha untuk prestasi dalam Lomba Desa/Kelurahan Terpadu.
Di tingkat internasional, Makassar mendapat pengakuan dengan peringkat ke-142 dalam Smart City Index, termasuk dalam 250 besar Happy City Index, dan meraih penghargaan Kota Sehat Asia Tenggara (ASEAN) 2024.
Berbagai inovasi turut menjadi daya tarik dan solusi bagi masyarakat, seperti Lorong Wisata dengan 2.077 lorong yang dikembangkan sebagai destinasi unik, Mobil Pengendali Inflasi dari Dinas Perdagangan, program Beasiswa Anak Lorong dan fasilitasi pendidikan Anak Tidak Sekolah (ATS), hingga layanan kesehatan dengan 47 mobil listrik Dottorota.
Baca juga: Banjir Makassar Rendam RSI Faisal, 26 Pasien Dievakuasi
Program pelatihan keterampilan gratis oleh Dinas Tenaga Kerja, pengajian lorong, dan shalat subuh berjamaah oleh Dinas Kesra juga terus digalakkan.
Danny Pomanto menegaskan bahwa berbagai penghargaan ini harus berdampak langsung pada masyarakat.
"Penghargaan ini bukan hanya simbol pencapaian, tetapi harus memberi manfaat nyata bagi warga," katanya.
Pencapaian ini menegaskan komitmen Kota Makassar untuk terus melangkah maju sebagai kota yang berkembang secara ekonomi dan sosial, sekaligus menempatkan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama.
Baca juga: 4 Kecamatan Terdampak Banjir di Makassar, Kawasan Tengah Kota