KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Kota Makassar sebagai kota yang ramah lingkungan dengan mengusung konsep pembangunan berkelanjutan.
Salah satu langkahnya, dilakukan lewat pemasangan panel surya di gedung-gedung sekolah dan institusi publik lainnya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menekan emisi karbon sekaligus menghemat konsumsi energi listrik di sektor publik.
Dalam beberapa kesempatan, Danny Pomanto menyatakan bahwa tantangan perubahan iklim sudah tidak dapat diabaikan lagi.
"Kota Makassar harus menjadi pelopor dalam transisi energi bersih di Indonesia. Pemasangan panel surya ini adalah langkah awal menuju kota yang lebih hijau, hemat energi, dan berkelanjutan," tegasnya lewat siaran pers, Senin (16/12/2024).
Baca juga: Kondisi Terkini Banjir di Makassar, 4 Kecamatan Terdampak dan Waspada Pohon Tumbang
Program pemasangan panel surya ini telah dimulai sejak awal 2024, dengan target awal melibatkan beberapa sekolah dan beberapa institusi publik lainnya seperti puskesmas dan kantor kecamatan.
Panel surya tersebut diharapkan mampu menghasilkan energi listrik yang cukup untuk mendukung operasional sehari-hari, mulai dari penerangan hingga kebutuhan peralatan elektronik.
Menurut Danny Pomanto, selain menekan emisi karbon, program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis fosil.
"Panel surya tidak hanya membantu kita mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang dalam pengelolaan energi di Kota Makassar. Kita ingin mengedukasi masyarakat bahwa energi terbarukan adalah masa depan," tambahnya.
Dinas Lingkungan Hidup Makassar melaporkan bahwa dengan program ini, setiap sekolah yang menggunakan panel surya dapat mengurangi emisi karbon hingga 5-10 ton CO2 per tahun.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 16 Desember 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan
Jika program ini diperluas ke seluruh institusi publik di Makassar, pengurangan emisi karbon dapat mencapai ratusan ton per tahun.
Tidak hanya fokus pada implementasi teknis, program ini juga melibatkan upaya edukasi kepada siswa dan masyarakat umum.
Danny mengatakan, bahwa generasi muda perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui energi terbarukan.
"Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga laboratorium perubahan. Anak-anak kita adalah agen perubahan masa depan," katanya.
Untuk mendukung hal tersebut, beberapa sekolah yang telah dipasangi panel surya juga akan dijadikan pusat pembelajaran energi terbarukan.
Baca juga: Banjir Makassar Rendam RSI Faisal, 26 Pasien Dievakuasi
Program ini melibatkan pelatihan bagi guru dan siswa agar mereka dapat memahami cara kerja dan manfaat energi surya.
Program ini sejalan dengan visi besar Danny Pomanto dalam membangun Makassar sebagai kota rendah karbon.
Sebelumnya, Makassar telah meluncurkan berbagai inisiatif hijau lainnya, seperti penggunaan transportasi publik berbasis listrik dan pengembangan ruang terbuka hijau.
Menurut para ahli, upaya transisi energi seperti ini sangat penting mengingat Makassar adalah salah satu kota besar di Indonesia yang menghadapi tantangan urbanisasi pesat.
Dengan langkah ini, Makassar tidak hanya mampu mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya.
Baca juga: 4 Kecamatan Terdampak Banjir di Makassar, Kawasan Tengah Kota
Dengan program ini, Makassar menjadi salah satu contoh nyata bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang berkelanjutan.
Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama.