KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI), Basuki Hadimuljono hadir secara khusus di Kota Makassar untuk menghadiri Asean Architect Congress (AAC) atau Kongres Arsitek Asean ke-4, Kamis (27/07/2023).
Menteri PUPR Basuki mengungkapkan, saat ini, kontribusi arsitek dalam pembangunan Indonesia sangat dibutuhkan. Mulai dari pembangunan jembatan, terowongan, gedung-gedung, bendungan, hingga jalan tol.
Bukan hanya fokus pada desain semata, kata Menteri Basuki, kehadiran arsitek dalam pembangunan juga diperlukan untuk menekankan estetika.
Apalagi dalam menciptakan bangunan yang indah secara visual harus melibatkan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.
Baca juga: Kongres Arsitek ASEAN 2023, Danny Pomanto Sebut Makassar sebagai Warisan Paradigma Arsitektur
"Sekarang ini ke depan tagline untuk pembangunan kita adalah kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan. Jadi estetika ini sangat-sangat dibutuhkan," ungkap Basuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
"Misalnya kita bangun gedung, kalau hanya beton-beton, pasti tidak akan diterima oleh Presiden (Jokowi). Makanya kita pakai batu alam. Perkuatan tebing di jalan-jalan juga kita harus desain dengan baik, tidak hanya dengan kekuatan tebing dan beton, tidak boleh," tegasnya.
Basuki berharap hasil dari kongres ini akan menjadi langkah maju yang signifikan bagi arsitek Asean untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi pembangunan indah dan berkelanjutan.
"Jadi semua arsitek ke depan ini memang sangat dibutuhkan karena orang demand-nya sudah bukan fungsional lagi, tetapi estetikanya akan lebih dikedepankan," ujar Basuki.
Sebagai tuan rumah penyelenggara Kongres Arsitek Asean ke-4, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berharap, kongres ini akan melahirkan sebuah kesepakatan masyarakat Asean di bidang arsitek.
Menurut Danny Pomanto, ada banyak hal yang perlu diatur untuk mendukung profesi arsitek agar lebih baik ke depannya.
"Perlu banyak regulasi lokal karena ini dari masyarakat Asean, makanya kita bertukar soal pengalaman regulasi, me-matching-kan regulasi agar momentum ini banyak berbicara yang bersifat legal," ujar wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto.
Perlu diketahui, Kongres Arsitek Asean ke-4 berlangsung selama empat hari sejak 26 Juli 2023 ini.
Adapun kongres ini diselenggarakan untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara arsitek negara-negara anggota Asean dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan di masing-masing wilayah.
Baca juga: Tantangan buat Arsitek, Bangun Rumah Subsidi Tahan Gempa
Kongres ini menjadi forum untuk membahas isu-isu kunci terkait perencanaan kota, pengembangan infrastruktur dan arsitektur yang berkelanjutan di Asean.
Para ahli, praktisi, dan pejabat dari negara-negara anggota berkumpul untuk berbagi pengalaman, ide, dan inovasi terkini yang dapat diterapkan dalam konteks regional.