KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, sebelum menjabat sebagai walkot, dia pernah bekerja untuk empat walkot pendahulunya.
Walkot yang akrab disapa Danny Pomanto itu mengatakan, dia membantu para walkot tersebut dalam merancang dan merencanakan fitur perkotaan Makassar.
Selama dua periode kepemimpinannya, dia makin meningkatkan fitur-fitur kota hingga sekarang.
"Makassar dibangun dengan paradigma arsitektur. Itu dikembangkan dengan tepat mulai dari satu tempat. Sekarang kota tersebut telah berubah menjadi kota yang indah, kota tepi laut," ungkapnya.
Dia mengatakan itu dalam acara Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN) Architect Congress 2023 atau Kongres Arsitek ASEAN 2023 di Hotel Gammara, Makassar, Kamis (27/07/2023).
Bukan tanpa alasan, Danny menjadi tokoh penting dalam pembangunan tata kota Makassar karena dia menjadi arsitek dalam kurun 30 tahun.
Baca juga: Danny Pomanto, Dito Ariotedjo, hingga Bima Arya Jadi Pembicara Inspiratif pada Youth City Changers
"Saya memiliki banyak warisan tentang karya arsitektur, termasuk arsitektur bangunan dan perencanaan kota. Warisan penting saya adalah tata kota Makassar yang telah saya dukung selama lebih dari 30 tahun," katanya dalam siaran pers.
Terlebih, menurut Sunset Watcher, daerah tepi laut di Makassar merupakan satu-satunya pusat kota di tepi pantai di Indonesia dengan matahari terbenam terbaik di dunia.
Kini, tata kota di Makassar dilengkapi infrastruktur yang makin baik dengan perbaikan koridor hijau dan gang hijau dengan digitalisasi dan teknologi metaverse.
Pembangunan Kota Makassar terus berjalan dengan memupuk visi menjadi kota global yang cerdas dengan meningkatkan ketahanan kota secara inklusif.
"Saya berharap melalui forum ini, kita dapat mengembangkan dan memperkuat networking, kolaborasi, dan sinergi antar arsitek ASEAN," harapnya.
Baca juga: IGA 2023, Danny Pomanto Sabet Penghargaan Wali Kota Terpopuler di Media Online
Untuk diketahui, ASEAN Architect Congress 2023 turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.