Cek Harga Kebutuhan Pangan di Pasar Terong, Makassar, Mendag: Terlalu Murah

Kompas.com - 04/05/2023, 15:59 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ( Zulhas) mengatakan, harga kebutuhan pangan di Makassar stabil dan terlampau murah.

"Terlalu murah. Telur tadi Rp 26.000 per kilogram (kg), cabai Rp 25.000 per kg, bawang Rp 35.000 per kg. Jadi kita syukur sebelum dan setelah lebaran harga sembako stabil," kata Zulhas dikutip melalui keterangan persnya, Kamis (4/5/2023).

Hal tersebut disampaikan Zulhas saat berkunjung ke Pasar Terong, Makassar, Rabu, (3/05/2023). Saat kunjungan ini, Zulhas didampingi oleh Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

Mendag dan Walkot Makassar meninjau Pasar Terong sekitar pukul 8:20-8:40 Waktu Indonesia Tengah (WITA). Keduanya menyambangi sejumlah pedagang beras, minyak goreng, dan telur ayam.

Baca juga: Pemkot Makassar Tanggung Semua Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Trans Studio

Ia menjelaskan, selain harga komoditas pangan yang murah, stok dan persediaan juga lebih dari cukup. Beras masih berada di harga standar dan minyak goreng masih berada di harga eceran tertinggi (HET).

Zulhas mengaku bahwa sebelumnya sudah menunjungi sejumlah lokasi di Indonesia bagian timur, seperti Jayapura dan Sorong. Di dua daerah ini, kondisinya cenderung menurun.

Walkot Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar dan PD Pasar melakukan intervensi untuk menstabilkan harga dan menekan angka inflasi daerah. 

Sejumlah langkah itu berhasil menekan angka inflasi di Kota Makassar. Bahkan operasi pasar menjelang Lebaran memberikan dampak yang signifikan.

"Biasanya kita 10 sampai 25 persen, ini sampai 50 persen memang kita potong," ucap pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu.

Baca juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Pemkot Makassar Turunkan Ratusan Personel Satpol PP hingga BPBD

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dinilai telah berhasil menjaga kestabilan harga beras, minyak goreng, dan cabai.

"Dulu Pak Jokowi ke sini harga cabai Rp 45.000 per kg, sekarang Rp 25.000 per kg. Artinya ada penurunan drastis," terang Danny.

Selain itu, sebutnya, angka inflasi juga mengalami penurunan. Pada tahun sebelumnya, angka inflasi mencapai 5,99 persen. Tahun ini, angkanya menjadi 4,87 persen.

"Artinya pengendalian inflasi yang dilakukan teman-teman baik Disdag provinsi maupun kota berhasil. Terutama Operasi Pasar oleh Disdag Makassar. Termasuk upaya monitoring harian, pagi-sore oleh Disdag dan PD Pasar, lalu tindakan Operasi Pasar yang tepat sasaran menjadi kunci pengendalian harga dan inflasi," papar Danny.

"Insya Allah kita targetkan inflasi sekitar 3 persen, kalau sudah di bawah 4 persen itu maka dapat terkendali secara utuh," tuturnya.

Baca juga: Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Terkini Lainnya
Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Makassar Berjaya
Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Makassar Berjaya
Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Makassar Berjaya
Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Makassar Berjaya
CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

Makassar Berjaya
Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Makassar Berjaya
Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Makassar Berjaya
Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Makassar Berjaya
Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Makassar Berjaya
Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Makassar Berjaya
Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Makassar Berjaya
Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Makassar Berjaya
Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Makassar Berjaya
Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Makassar Berjaya
PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

Makassar Berjaya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com