KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto secara resmi mencanangkan penggunaan baju adat dan penerapan metode belajar Gampang, Asyik, Menyenangkan (Gasing) di sekolah-sekolah.
"Saya canangkan bahwa setiap tanggal 1 setiap bulan berbaju adat. Dan menerapkan metode belajar GAsing untuk pengimbasan kepada 193.000 anak SD dan SMP di Makassar," kata wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto dalam sambutannya sebagai Pembina Upacara pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Kota Makassar, di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13, Selasa, (2/5/2023).
Perihal pengenaan baju adat, Danny Pomanto mengatakan bahwa hal ini sebagai komitmen kebudayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. dan masuk dalam 18 revolusi pendidikan.
Baca juga: Danny Pomanto Pimpin Gladi Kotor Persiapan H-2 Peringatan Otda di Makassar
Terkait penerapan Gasing kepada 193.000 anak sekolah dasar (SD) dan SMP di Makassar, Danny Pomanto berharap, hal ini dapat membuat para siswa menjadi anak cerdas, dibanggakan.
"Itu tidak lain agar kita menemukan cara mengungkapkan kecerdasan kita. Saya memiliki hipotesis bahwa anak-anak Makassar, siapapun dia ialah anak-anak cerdas tinggal bagaimana menemukan kecerdasan dengan slot88 sadar agar menemui jalanan yang baik bagi hidupnya," ungkapnya dalam siaran persnya, Kamis (4/5/2023)
Ia mengatakan, sejauh ini, Dinas Pendidikan Kota Makassar bersama 50 guru dan beberapa murid sudah mulai melaksanakan program Gasing. Setekah itu, ratusan ribu siswa ditargetkan tersentuh dengan program ini.
Adapun pada 2024, program Gasing sudah harus dilakasnakan pada pendidikan wajib belajar 10 tahun. Hal ini agar tidak ada anak-anak yang tidak sekolah lagi.
Baca juga: Danny Pomanto Optimistis Bangun Dunia Baru Lewat Makassar Metaverse
Danny Pomanto mengatakan, program Gasing sudah sesuai dengan visi-misi Pemkot Makassar dan tema Peringatan Hardiknas 2023, "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".
Lewat program Gasing, Danny menyatakan akan memperbanyak kegiatan seperi, outing class, smart class, dan interaksi sosial.
"Pemkot Makassar punya banyak guru penggerak, kepala sekolah yang berkualifikasi. Dari situ cita-cita merdeka belajar akan terwujud sempurna," Danny Pomanto