KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto terus berupaya mewujudkan mimpinya membangun dunia baru lewat Makassar Metaverse atau Makaverse.
Sejak resmi diperkenalkan kepada masyarakat pada Maret 2022 lalu, konsep Makaverse atau sebuah duplikasi dunia nyata ke virtual inisiasi Danny Pomanto kian matang.
Ia telah menyampaikan progres konsep Makaverse yang sementara diterapkan di Kota Makassar saat menjadi narasumber pada program “Kamar Rosi” Kompas TV, di Studio Menara Kompas TV, Jakarta, Senin (17/04/2023).
Kepada host “Kamar Rosi” Rosiana Silalahi, Danny mengungkapkan, penerapan konsep Makaverse memiliki banyak manfaat, baik untuk masa lalu, masa kini, dan juga masa yang akan datang.
Untuk masa lalu, kata dia, konsep Makaverse dibutuhkan sebagai wujud proteksi terhadap sejarah masa lalu Kota Makassar. Dengan proteksi ini, sejarah Makassar ke depan tidak mudah untuk diduplikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Disney Tutup Divisi Metaverse, Imbas dari Rencana PHK Massal
"Bayangkan kalau sejarah kita dibelok-belokan orang, jadi itu gunanya karena di masa akan datang anak-anak lebih senang berinteraksi dengan metaverse, makanya kami memperkuat masa lalu dengan teknologi metaverse itu," kata Danny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/4/2023).
Oleh karena itu, ia menginstruksikan Dinas Perpustakaan dan Dinas Kearsipan untuk berkoordinasi dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) terkait dengan sejarah Kota Makassar.
Sebab nantinya, Danny ingin membuat avatar para pelaku sejarah di Makassar sehingga anak-anak bisa belajar dan mudah berinteraksi dengan pelaku sejarah lewat virtual reality (VR).
"Kami ambil dulu dari ANRI, karena kami harus ambil dari sejarah yang resmi tidak boleh ada yang dibelok-belokan di situ. Baru kami buat dalam format virtualnya. Ini sementara jalan," ujarnya.
Sementara itu, lanjut Danny, manfaat konsep Makaverse di masa sekarang fokus pada pelayanan publik.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Kalsel, Wapres Tinjau Mal Pelayanan Publik Kota Banjarbaru
Ia menjelaskan, pelayanan publik tidak lagi terbatas hanya dibuka mulai pukul 09.000 Waktu Indonesia Barat (WIB) hingga pukul 17.00 WIB, tetapi akan dibuka selama 24 jam oleh avatar.
Layanan publik tersebut, kata dia, termasuk untuk masa yang akan datang. Dengan metaverse maka Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar sudah melakukan simulasi terkait kebijakan yang akan dijalankan nantinya.
"Jadi mana kebijakan yang rendah resistensinya itu yang kita jalankan," tutur Danny.
Menurutnya, konsep Makaverse penting untuk diterapkan agar masyarakat tidak gampang didikte pihak yang memiliki kekuatan teknologi.
Apalagi ke depan, kata dia, generasi muda tidak lagi belajar menggunakan buku tapi melalui VR dengan menggunakan oculus.
Baca juga: Panduan Lengkap ke Restoran Oculus Bali
Penerapan konsep Makaverse akan dimulai orang nomor satu di Kota Makassar ini dari lorong atau gang yang merupakan sel sebuah kota.
Seperti diketahui, lorong menjadi fokus pembangunan di masa pemerintahan Danny sejak awal menjabat.
Tercatat hingga saat ini sudah ada 229 lorong dari 1.096 Lorong Wisata yang sudah dibuatkan database dalam bentuk Quick Response (QR) Code.
Dalam QR Code itu sudah terdapat ID, Kartu Tanda Penduduk (KTP), data keluarga, digital address berupa titik koordinat, data kesehatan, hingga data keuangan.
Meski akan menghadapi banyak tantangan ke depan, Danny tetap optimistis konsep Makaverse bisa diterapkan paling tidak mulai dari hal yang paling kecil, yakni dari lorong.
"Insya Allah selesai, kami mulai dari hal yang paling kecil yaitu di lorong-lorong karena kami menganggap lorong adalah sel kota. Masalah paling kompleks ada di lorong. Mulai dari kemiskinan, kriminal, derajat kesehatan rendah, dan juga menjadi bagian dari mitigasi sosial," ucapnya.
Danny mengungkapkan, sebanyak 1.096 Lorong Wisata sudah dilengkapi closed circuit television (CCTV), wifi, avatar, hingga dibentuk dengan konsep tiga dimensi sehingga memudahkan aparat penegak hukum memonitoring kejahatan di lorong-lorong.
Selain mitigasi sosial, ia juga membangun ekonomi masyarakat lorong. Bahkan Pemkot Makassar, baik dari dalam maupun luar negeri seringkali diajak untuk melihat keunggulan Lorong Wisata.
"Di lorong kami pelihara lobster air tawar dan itu sudah panen. Jadi lorong itu sekarang menjadi ruang tamu kalau kami kedatangan duta besar. Kami tidak malu, masyarakat menjadi bangga dan itulah hakikat dalam membangun sebuah kota, orang bahagia dengan usahanya sendiri. Jadi kami cuma kasih bibit mereka tanam dan mereka yang menikmati sendiri," imbuh Danny.