KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Makassar Ramdhan Danny Pomanto berupaya mengoptimalkan pendidikan anak melalui metode gasing yang dicanangkan untuk 235.000 anak sekolah.
“Tak ada teknologi canggih tanpa didukung oleh sumber daya manusia ( SDM) yang andal. Untuk memasuki dunia metaverse, anak-anak harus memiliki kemampuan itu,” ungkap Danny dalam keterangan persnya, Selasa (14/3/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Walkot Danny Pomanto dalam Rapat Koordinasi Khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar Tahun 2023 yang diselenggarakan di Hotel Four Point Sheraton, Selasa.
Untuk diketahui, gasing adalah suatu metode pembelajaran matematika lewat cara langkah demi langkah. Metode ini bisa membuat anak-anak menguasai matematika secara lebih asyuk dan menyenangkan.
Baca juga: Berhasil Percepatan Pemulihan Ekonomi, Walkot Danny Raih Penghargaan Best Overall IVL
Danny menjelaskan, pendidikan anak-anak di Makassar akan mengutamakan pemahaman berhitung lewat metode gasing.
“Sehingga dengan kemampuan matematika itu akan mampu membuka semua wawasan,” tambah Danny.
Ke depannya, sebut dia, metode gasing akan diterapkan di seluruh sekolah di Makassar. Dengan demikian, tiap sekolah bisa memiliki smart class yang memiliki oculus.
Sementara itu, pendiri Surya University dan Sekolah Genius Prof Yohanes Surya menyampaikan keinginan Walkot Makassar untuk memajukan kemampuan berhitung anak Makassar yang sangat mungkin untuk dilakukan.
“Untuk memberikan pemahaman kepada 235.000 anak sekolah tidaklah sulit, karena metode gasing hanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan,” ujar Prof Yohanes.
Baca juga: Pemkot Makassar Terima 8 Sertifikat Aset dari Kementerian ATR/BPN
Prof Yohanes yakin metode gasing akan berdampak terhadap kemampuan anak dalam menyerap materi pelajaran lainnya. Pasalnya, dari kurikulum yang ada, terdapat 40 persen pelajaran menggunakan kemampuan berhitung.
"Oleh karena itu, metode ini memberikan peluang bagi 235.000 anak-anak di Makassar untuk lebih menguasai ilmu berhitung, membuka peluang anak-anak Makassar untuk lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dunia, serta menjadikan generasi yang cerdas dan unggul," papar Prof Yohanes.