Lewat Lorong Wisata, Pemkot Makassar Janji Tuntaskan Persoalan Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 26/07/2022, 12:37 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, pihaknya berjanji akan menuntaskan persoalan anak putus sekolah melalui program Lorong Wisata.

Komitmen tersebut, kata dia, khususnya diperuntukan kepada anak putus sekolah yang tinggal di lorong-lorong.

Pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu menjelaskan, pengentasan anak putus sekolah sejalan dengan program strategis “Revolusi Pendidikan Semua Harus Sekolah”.

Program strategis itu, sebut dia, merupakan penjabaran dari misi revolusi sumber daya manusia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi.

"Jadi Lorong Wisata adalah pintu seluruh program strategis pemerintah kota (pemkot). Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) saya minta untuk mengisi semua form dalam minggu ini,. Insya Allah ini akan membawa harum nama Kota Makassar," ujar Danny dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Kabupaten Cirebon Punya 20 Desa Wisata Baru

Menurutnya, Lorong Wisata memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak hanya sekadar destinasi wisata baru.

Untuk diketahui, program Lorong Wisata merupakan salah satu upaya Pemkot Makassar untuk memulihkan kembali perekonomian di wilayahnya. Terutama dalam memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mendukung pariwisata lokal.

Program yang digagas orang nomor satu di Makassar ini diwujudkan melalui sebuah inovasi baru dengan menyulap lorong di pemukiman padat penduduk menjadi tempat wisata lokal kekinian dengan berbagai lukisan mural.

Adanya Lorong Wisata membuat Danny bangga. Sebab, program ini mampu menarik perhatian dunia.

Perhatian itu, dibuktikan dari respons Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang nampak antusias dengan pemaparan tentang program Lorong Wisata.

Baca juga: Wapres: Program Pemerintah Saat ini Membangun SDM Unggul dan Kreatif

"Telah diakui di Forum National Science Foundation (NSF) kemarin bahwa pengambilan data yang kami lakukan sudah memenuhi standar internasional," tutur Danny.

Dukung program strategis Pemkot Makassar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar Muhammad Rheza mengatakan, Lorong Wisata memiliki banyak potensi untuk mendukung program strategis Pemkot Makassar.

Bahkan, menurut Rheza, hampir semua potensi di Lorong Wisata masuk dalam 24 program strategis Pemkot Makassar. Adapun salah satunya terkait masalah pendidikan.

"Dari delapan program strategis yang pertama adalah masalah pendidikan. Di sini, Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Sosial (Dinsos) mendata anak-anak yang putus sekolah," kata Rheza.

Baca juga: Kisah Remaja Putus Sekolah di Balik Ingar-bingar Citayam Fashion Week

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Makassar melalui Disdik juga menyiapkan program Seribu Beasiswa Anak Lorong. Disdik akan mencari dan mendata anak-anak lorong yang berprestasi secara akademis dan nonakademis untuk diikutkan program ini.

"Di situ Disdik melihat siapa anak yang berhak untuk diberikan beasiswa," ucap Rheza.

Persiapkan data anak-anak putus sekolah

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar Muhyiddin mengatakan, pihaknya sudah mulai turun mendata anak-anak yang putus sekolah. Utamanya, para anak yang tinggal di lorong-lorong.

"Pendataan anak di lorong-lorong itu kami fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kami sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kami turun langsung di semua lorong," ujarnya.

Tidak hanya sekadar mendata, lanjut Muhyiddin, Disdik Makassar juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.

Baca juga: 5 Dampak Negatif Anak Putus Sekolah, Minder dan Jadi Pemalas

"Setiap lorong nanti akan dibuat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kami ikutkan paket A untuk sekolah dasar (SD)," jelasnya.

Muhyiddin menegaskan bahwa semua anak harus sekolah. Apabila ditemukan anak yang masih usia sekolah tetapi tidak melanjutkan pendidikan, maka akan ditarik masuk ke sekolah formal.

Untuk program Seribu Beasiswa Anak Lorong, ia mengaku, Disdik Makassar akan berkolaborasi dengan pihak swasta. Dalam hal ini termasuk kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Baca juga: Terlibat Korupsi Penyertaan Modal BUMD, Mantan Bupati Inhil Ditahan

Program Seribu Beasiswa Anak Lorong dari Disdik Makassar sendiri hanya disiapkan untuk 200 anak dengan pembagian masing-masing 100 anak SD dan 100 anak sekolah menengah pertama (SMP).

"Anggaran kami kan 100 untuk SD dan 100 untuk SMP. Jadi untuk program ini nanti kami berkolaborasi dengan swasta. Data ini akan dikoordinasikan dengan Baznas bahwa ada sekian anak yang butuh beasiswa," ujar Muhyiddin.

Terkini Lainnya
Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Merajut Harmoni Membangun Kebersamaan, Walkot Munafri Arifuddin Ungkap Visi Modern dan Beradab Kota Makassar di Usia ke-418 Tahun

Makassar Berjaya
Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Jadi Teladan, 12 PNS Raih Kota Makassar Satyalancana Karya Satya

Makassar Berjaya
Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Pimpin Apel Pagi Akhir Tahun, Danny Pomanto Ajak Jajarannya Perbaiki Diri pada 2025

Makassar Berjaya
Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Refleksi Akhir Tahun 2024, Danny Pomanto Soroti Evaluasi dan Prestasi Kota Makassar

Makassar Berjaya
CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

CSR Award 2024, Pemkot Makassar Berikan Penghargaan kepada 7 Perusahaan

Makassar Berjaya
Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Walkot Makassar Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia 

Makassar Berjaya
Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Hadiri Open House Keuskupan Agung Makassar, Danny Pomanto: Silaturahmi Rutin Saat Natal

Makassar Berjaya
Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Berkat Inovasi dan Transformasi Digital, Nilai Evaluasi Smart City 2024 Kota Makassar Meningkat

Makassar Berjaya
Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Tinjau Banjir di Manggala, Danny Pomanto: Seluruh Pengungsi Harus Tertangani dengan Baik

Makassar Berjaya
Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Banjir Makassar, Tiga Kecamatan Terendam, Warga Mengungsi ke 27 Titik Pengungsian

Makassar Berjaya
Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir

Makassar Berjaya
Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...

Makassar Berjaya
Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Mudahkan SKPD, Walkot Makassar Puji Aplikasi SIPAKATAU

Makassar Berjaya
Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Peringati Hari Ibu Ke-96, DWP Kota Makassar Gelar Seminar Kesehatan Mental Ibu

Makassar Berjaya
PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

PPID Pemkot Makassar Ikuti Pelatihan Tugas bersama Tim Ahli Komisi Informasi PPID Utama

Makassar Berjaya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com