MAKASSAR, KOMPAS.com – Isak tangis mewarnai family gathering seluruh staf SKPD Kota Makassar di Dusun Tokka Moncongloe, Kabupaten Maros. Para pegawai Pemkot Makassar itu sedih akan ditinggalkan oleh Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto yang akan berakhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Makassar pada 8 Mei 2019 mendatang.
"Memang, tadi saya sedikit emosional. Rasa haru saya tak terbendung. Biar bagaimana pun kita sudah jadi saudara, sudah terlanjur sayang, kemudian bagaimana kita mengingat berjuang membuat Makassar semakin maju saat ini. Itu semua yang tidak akan terlupa," ucap Danny, Sabtu (4/5/2019).
Meskipun hanya tinggal beberapa hari, Danny mengaku lapang meninggalkan jabatannya. Dia juga mengklaim bahwa dia berakhir dengan jabatan yang membawa Kota Makassar jauh lebih berprestasi.
"Ciri-ciri berakhirnya dengan baik itu bisa kita lihat minggu lalu, yaitu kita menang sebagai perencanaan pemerintah terbaik se-Indonesia, WTP kita 4 kali berturut-turut dan aset-aset kita telah diusut KPK. Artinya aset kita yang diambil orang akan kembali, kita akan tambah kaya," kata Danny.
Dia mengaku heran dan tak masuk akal selama 5 tahun kepemimpinannya mampu mengubah birokrasi yang tadinya bersifat pragmatis menjadi produktif. Masyarakat yang tadinya tidak peduli kini menjadi lebih menjaga kotanya.
"Ini yang membuat saya terharu. Terima kasih kepada semua staf karena telah mendampingi saya mewujudkan Kota Makassar menjadi lebih baik. Semoga setelah kepemimpinan saya, Makassar lebih jauh baiknya lagi," pungkas Danny.
Sementara itu, pada kegiatan kumpul keluarga tersebut setiap SKPD dan komunitas atau relawan tampak menyajikan berbagai macam makanan traditional di stand masing-masing. Mereka mengaku terhibur dengan banyaknya hadiah menarik yang disediakan lewat game dan berjoget di sela Danny menyumbangkan tiga lagu di depan para tamu.