MAKASSAR, KOMPAS.com – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengungkapkan jika 700-an aset Pemeritah Kota (Pemkot) Makassar, termasuk fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang bermasalah mencapai bernilai triliunan rupiah.
“Aset-aset Pemkot Makassar banyak. Contoh saja, Taman Laguna Losari seluas 1 hektar (ha) lebih, bekas Terminal Toddopuli seluas 1,5 ha. Jadi banyak sekali aset Pemkot yang kini yang hilang dan dikuasai orang lain. Kalau diperkirakan mencapai triliunan rupiah,” ungkapnya di Makassar, Rabu (1/5/2019).
Danny menuturkan, awalnya dia menemukan 200-an fasum dan fasos bermasalah. Kemudian bertambah menjadi 400 an aset dan kini menjadi 700-an item aset Pemkot Makassar yang bermasalah.
“Kalau total luasnya saya belum tahu semua. Ini sekarang ada 700-an aset Pemkot Makassar yang bermasalah. Tapi kalau saya lihat, ada 1000-an item aset Pemkot Makassar yang bermasalah,” katanya.
Untuk menyelesaikan permasalahan aset Pemkot Makassar bermasalah, lanjut Danny, pihaknya menyerahkan semua data aset yang bermasalah ke Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
“Alhamdulillah, masalah aset Pemkot Makassar langsung ditindaklanjuti oleh KPK. Sekarang tim KPK dan tim Kejaksaan bersama tim Pemkot Makassar melakukan cek fisik atau peninjauan langsung aset Pemkot Makassar bermasalah,” tuturnya.
Danny menambahkan, disisa masa jabatannya yang tinggal 8 hari lagi, ia berupaya menepati janjinya kepada masyarakat Makassar untuk mengembalikan fasum dan fasos yang hilang atau dikuasai orang lain.
“Saya datang sebagai Wali Kota Makassar, bukan untuk mengurangi fasum dan fasos. Tetapi mengembalikan fasum dan fasos yang hilang dan dikuasai orang lain, itu janji saya," ujarnya.
Untuk itu, ia bersyukur KPK mau membantu menyelesaikan masalah aset bermasalah ini. Tidak hanya itu, masyarakat juga berhak memberikan informasi dan terlibat serta memonitoring masalah aset Pemkot Makassar yang bermasalah.
Setelah mendapat data aset Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bermasalah, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) didampingi Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto langsung melakukan peninjauan sejumlah lokasi, Rabu (1/5/2019).
Lokasi yang dimaksud, yakni Taman Laguna Losari (Metro Tanjung Bunga), Kawasan Pergudangan Makassar (Tol - PT Pelita Argo Mustika Karya), Terminal Regional Daya dan Pasar Niaga Daya, Fasum Jl Pengayoman, Fasum Perumnas RS Faisal, Fasum Terminal Toddopuli, dan Warkop CCR Toddopuli.
Dalam penijauan tim KPK yang dipimpin Koordinator Wilayah VIII Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK, Adliansyah Malik Nasution menilai penguasaan atau penyerobotan aset Pemkot Makassar diduga melibatkan orang dalam atau oknum pejabat.
Wali Kota Danny Pomanto Ungkap Aset Pemkot Makassar Bermasalah Bernilai Trilunan Rupiah
MAKASSAR, KOMPAS.com – Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengungkapkan jika 700 an aset Pemkot Makassar bermasalah diantaranya fasum dan fasos mencapai triliunan rupiah.
“Aset-aset Pemkot Makassar banyak. Contoh saja, Taman Laguna Losari seluas 1 hektar lebih, bekas Terminal Toddopuli seluas 1,5 hektar. Jadi banyak sekali aset Pemkot yang kini yang hilang dan dikuasai orang lain. Kalau diperkirakan mencapai triliunan rupiah,” ungkapnya.
Danny menuturkan, awalnya dia menemukan 200 an fasum dan fasos bermasalah. Kemudian bertambah menjadi 400 an aset dan kini menjadi 700 an item aset Pemkot Makassar yang bermasalah.
“Kalau total luasnya saya belum tahu semua. Ini sekarang ada 700 an aset pemkot Makassar yang bermasalah. Tapi kalau saya lihat, ada 1000 an item aset Pemkot Makassar yang bermasalah,” katanya.
Untuk menyelesaikan permasalahan aset Pemkot Makassar bermasalah, lanjut Danny, pihaknya menyerahkan semua data aset yang bermasalah.
“Alhamdulillah, masalah aset Pemkot Makassar langsung ditindaklanjuti oleh KPK. Sekarang tim KPK dan tim Kejaksaan bersama tim Pemkot Makassar melakukan cek fisik atau peninjauan langsung aset Pemkot Makassar bermasalah,” tuturnya.
Danny menambahkan, jika disisa masa jabatannya yang tinggal 8 hari lagi. Dirinya berupaya menepati janjinya kepada masyarakat Makassar yang bertekad mengembalikan fasum dan fasos yang hilang atau dikuasai orang lain.
“Saya datang sebagai Walikota Makassar, bukan mengurangi fasum dan fasos. Tetapi mengembalikan fasum dan fasos yang hilang dan dikuasai orang lain, itu janji saya. Alhamdulillah, dengan pendampingan KPK dan mendalami masalah di Makassar. Akhirnya, tim KPK membantu secara penuh dengan meninjau langsung aset Pemkot Makassar yang bermasalah. Semua ini harus transparan, masyarakat berhak memberikan informasi dan terlibat serta memonitoring masalah aset Pemkot Makassar yang bermasalah,” tambahnya.
Setelah mendapat data aset Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bermasalah, Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) didampingi Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto langsung melakukan peninjauan sejumlah lokasi, Rabu (1/5/2019).
Tim anti rasuah didampingi Danny Pomanto bersama pejabat dijajarannya termasuk tim pemburu aset Pemkot Makassar serta rombongan unsur kejaksaan (Jaksa Pengacara Negara) melakukan peninjauan di sejumlah lokasi yakni Taman Laguna Losari (Metro Tanjung Bunga), Kawasan Pergudangan Makassar (Tol - PT Pelita Argo Mustika Karya), Terminal Regional Daya dan Pasar Niaga Daya, Fasum Jl Pengayoman, Fasum Perumnas RS Faisal, Fasum Terminal Toddopuli, dan Warkop CCR Toddopuli.
Semua lokasi yang ditinjau oleh tim KPK merupakan aset Pemkot Makassar yang kini telah dikuasai pengusaha dan oknum. Dalam penijauan tim KPK yang dipimpin Koordinator Wilayah VIII Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) KPK, Adliansyah Malik Nasution menilai penguasaan atau penyerobotan aset Pemkot Makassar diduga melibatkan orang dalam atau oknum pejabat.
|
|
|