MAKASSAR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Makassar mencatat ratusan siswa
SMP bakal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer ( UNBK) susulan. UNBK susulan dijadwalkan tanggal 29-30 April nanti.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Abd Rahman Bando bisa belum merincikan secara pasti jumlah siswa yang mengikuti ujian susulan. Sebab, pihaknya saat ini baru membuat tabulasi data sementara .
Namun, dia memperkirakan jumlah akumulasi siswa yang mengikuti UNBK susulan berada pada kisaran 70 sampai 100 siswa.
"Kemungkinan baru nanti malam tabulasi data bisa rampung," kata Rahman Bando saat ditemui di Kantornya Jalan Hertasning, Makassar, Kamis (25/4/2019).
Meski begitu, tidak semua siswa yang tidak hadir dalam pelaksanaan UNBK dapat mengikuti ujian susulan. Alasannya karena ada siswa telah keluar dari sekolah dan memilih tak ingin mengikuti ujian.
"Karena ada memang sudah pindah tapi tidak mengambil surat pindah, terutama yang lintas provinsi. Nah ini nanti yang akan ketahuan kalau pelaksanaan ujian susulan,” kata Rahman.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Makassar, Munir menambahkan, beberapa siswa SMPN 34 Makassar juga diikutkan UNBK susulan. Sebab, pada pelaksanaan ujian Rabu (24/4/2019), sempat terkendala gangguan server.
"Ada satu sesi terlambat karena masalah server, karena terlambat kami tidak ingin anak-anak rugi waktu jadi kami pindahkan sesi itu di ujian susulan," tutup Munir.
Perlu diketahui, UNBK tingkat SMP di Makassar diikuti 23.334 siswa di 45 SMP Negeri. Namun, di antara sekolah itu hanya 41 SMP yang melaksanakan UNBK Mandiri.
Adapun terkait perayaan sesudah ujian, Abd Rahman Bando menegaskan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran untuk melarang adanya konvoi dan coret-coret baju bagi siswa SMP maupun SD yang telah selesai ujian.
Terkait aksi coret-coret baju itu, mantan Kepala Dinas P2 Kota Makassar ini mengimbau pihak sekolah menyampaikan kepada siswanya agar menyumbangkan seragamnya.
"Kan kalau dicoret sudah tidak bisa dipakai lagi, jadi lebih baik seragamnya disumbangkan saja," ujarnya.
Sementara itu, untuk konvoi kendaraan, Rahman mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menindak tegas. Apalagi, mereka atau sisawa belum memenuhi persyaratan menggunakan kendaraan.