MAKASSAR, KOMPAS.com – Jelang Bulan Ramadhan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota Makassar berkerja sama dengan Perum Bulog Devre Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) berusaha menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga bahan pokok.
Untuk itu, Kepala Disperindag Makassar, Neilma Palamba mengatakan, telah menerjunkan timnya bersama tim Perum Bulog untuk mengintervesi pasar, dengan melakukan operasi pasar di setiap kecamatan di Kota Makassar.
"Kami menggelar operasi pasar menjual harga sembako harga murah dengan menggunakan Mobil Inflasi kami keliling Kecamatan dan Bulog yang menyiapkan semua komoditas,” katanya.
Neilma menjelaskan, dua unit Mobil Inflasi milik Disperindah Kota Makassar yang telah dilengkapi lemari pendingin ini menjual bahan pokok, seperti Beras, Gula, Tepung, Minyak Goreng dan daging beku.
Dengan Mobil Inflasi yang keliling di setiap Kecamatan di Kota Makassar, harga bahan pokok di pasaran pun bisa ditekan.
“Jelang ramadhan, masyarakat Makassar tidak usah panik soal harga-harga kebutuhan pokok. Kami akan menekan pasar dengan menerjunkan mobil inflasi yang bekerjasama dengan Bulog selaku pemilik komoditas," tandanya
Ia menjelaskan biasanya yang menyebabkan kenaikan harga komoditas di pasaran adalah distribusinya. Namun dengan adanya mobil inflasi ini, harga- harga kebutuhan pokok bisa distabilkan.
Lebih lanjut, Neilma menuturkan, jika harga-harga kebutuhan pangan dapat dipantau melalui aplikasi “Sembakota” yang telah dibuat oleh Disperindag Kota Makassar.
Jadi melalui aplikasi tersebut, Disperindag memperbaharui informasi harga setiap komoditas yang ada di pasar.
“Setiap hari senin dan kamis, kami punya data harga bahan-bahan pokok di 10 pasar tradisional di Kota Makassar. Data-data harga itu diumumkan dan terupdate terus di aplikasi Sembakota," tutur Neilma.
Dengan demikian, masyarakat bisa melihat harga-harga pangan di 10 pasar tradisional di Kota Makassar.
Neilma mengungkapkan, jika kebutuhan pangan yang biasanya mengalami kelangkaan dan kenaikan harga menjelang bulan suci ramadhan, yakni bumbu atau penyedap masakan, seperti bawang merah dan putih serta cabe.
Sementara itu, stok pangan lainnya seperti beras, gula, minyak goreng biasanya tetap stabil di pasaran.
“Untuk menstabilkan harga, besok tim kami bersama Bulog ke Kabupaten Enrekang untuk mengambil bawang merah dan bawang putih. Pemasok bawang merah di Sulawesi Selatan kan salah satunya Kabupaten Enrekang," ucapnya.
Jadi, kata dia, kami yang menjemput bawang merah dan bawang putih itu, agar tidak terjadi kelangkaan dan harganya bisa stabil.
Adapun untuk stok bahan pokok di Sulsel seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya dalam posisi aman untuk 22 bulan ke depan dan tidak ada kenaikan harga.