MAKASSAR, KOMPAS.com – Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berhasil menyelesaikan aksi premanisme di sejumlah wilayah di Kota Makassar, termasuk tempat wisata seperti Anjungan Pantai Losari.
Pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan para preman yang kerap mangkal di sejumlah tempat ramai setiap hari.
"Mereka yang menjadi preman-preman itu adalah pengangguran yang berkeliaran. Saya rekrut mereka, walaupun tidak ada pendidikannya dan tidak ada ijazahnya. Yang penting mereka mau dibina, kita menyiapkan pekerjaan," kata Danny, Jumat (12/4/2019).
Menurut Danny, mayoritas preman yang dulunya mangkal di Pantai Losari dan menjadi tukang parkir liar direkrut sebagai Satgas Drainase di Kelurahan dan Kecamatan di Kota Makassar. Kini, tukang parkir liar yang kerap bertindak kriminal di titik di Makassar, termasuk Pantai Losari, tak ada lagi.
Anjungan Pantai Losari merupakan area bebas parkir yang banyak dikunjungi setiap harinya dengan pengawasan petugas Satpol PP Kota Makassar dan aparat kepolisian.
"Mereka mau bekerja dan diberi gaji yang sesuai, bahkan diberikan BPJS. Jadi, mulai sakit, masa tua sampai meninggalnya dilindungi BPJS yang diberikan. Pemerintah Kota Makassar satu-satunya di Indonesia yang memberikan jaminan masa tua tenaga kebersihan itu,":ujarnya.
Namun, meski sudah merangkul kelompok preman, Danny mengaku masih ada pelaku kriminal lainya. Mereka masih kerap beraksi dan membahayakan masyarakat, kendati kini jumlah kasus premanisme terus berkurang.
"Perparkiran di Makassar sekarang ditata dengan baik dan area parkir dijaga oleh yang namanya Daeng Parkir. Aksi premanisme juga banyak di area-area parkir sehingga kami ajak mereka membangun hal-hal baru dengan mengajaknya berbicara. Segala sesuatunya kalau dibicarakan bisa menghasilnya yang baik," tukas Danny.
"Jadi, kalau ada 1.000 orang tukang parkir yang biasa ribut masalah berebut lahan, kini 900 orang di antara mereka sudah ikut bergabung. Ya 100 orang tukang parkir lainnya akan ikut juga dibina oleh Pemerintah Kota Makassar," ujarnya.
Sempat terjadi kericuhan hingga bentrokan saat aparat Pemerintah Kota Makassar bersama anggota kepolisian melakukan penertiban. Bentrokan terjadi, sejumlah petugas terluka akibat lemparan batu dan tikaman kelompok preman.
Kini, usaha Pemerintah Kota Makassar dan kepolisian tidak sia-sia. Mereka berhasil mengamankan situasi, bahkan membina kelompok-kelompok preman itu.