MAKASSAR, KOMPAS.com – Makassar kembali masuk nominasi enam terbaik nasional program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) keluarga Berencana ( KB) Kesehatan. Kali ini, Makassar masuk dalam kategori posyandu integratif.
“Kami bersyukur hari ini untuk posyandu terintegrasi masuk 6 nominasi. Doakan mudah-mudahan Makassar menang. Saya optimis Kota Makassar mampu meraih prestasi terbaik dengan meraih kemenangan di tahun ini," ucap Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/4/2019).
Tak lupa, Wali Kota yang akrab di sapa Denny Pomanto ini mengapresiasi peran PKK, Dinas Kesehatan, dan KB Kota Makassar. Sebab dengan usaha dan kinerja terbaik mereka Kota Makassar kembali masuk finalis Program KB Kesehatan.
Lebih lanjut, Denny mengatakan bahwa capaian itu bukanlah kali pertama bagi Kota Makassar. Menurutnya kota yang dipimpinnya ini memang sering menjadi langganan finalis Program KB Kesehatan.
"Selain tahun 2019, pada 2016 lalu, Makassar pun masuk finalis Program KB Kesehatan dan dinobatkan sebagai juara 2 tingkat nasional," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi Lapangan Lomba Posyandu, Nurhaida Sofiah menyampaikan selamat atas capaian Kota Makassar selama mengikuti program tersebut.
"Terima kasih kepada pemerintah kota Makassar dan jajaran atas pembinaan dalam upaya peningkatkan pencapaian sasaran pelayanan yang ada baik untuk kegiatan PKK, keluarga berencana, maupun kesehatan," tuturnya.
Nurhaida sendiri mengatakan itu saat bersama tim penilai nasional PKK KB Kesehatan 2019 mengunjungi salah satu Posyandu Integratif di Jl Telegraf VI, Perumahan Telkomas, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kunjungan itu dilakukan setelah Makassar masuk dalam nominasi enam terbaik nasional program PKK KB Kesehatan, kategori posyandu integratif.
Lebih lanjut Nurhaida mengatakan, pelaksanaan pembangunan akan berhasil jika sistem pelayanan kepada masyarakat berjalan efektif serta ada partisipasi aktif masyarakat.
Makanya keberhasilan posyandu, sebagai wadah layanan sosial dasar masyarakat, biasanya berkaitan erat dari PKK. Ini karena organisasi tersebut sebagai motor penggerak di posyandu.