KOMPAS.com - Pendidikan gizi memainkan peran penting dalam mencegah anemia di kalangan remaja putri.
Bunda Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau yang dikenal dengan sapaan Mbak Cicha, mengatakan bahwa salah satu penyebab utama anemia di kalangan remaja putri adalah kurangnya pengetahuan mengenai gizi seimbang.
"Saat ini banyak remaja yang pola makannya tidak teratur dan tidak memadai, seperti kekurangan protein dan sayuran. Kebiasaan makan mereka seringkali didominasi oleh jajanan yang kurang bergizi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/8/2024).
Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KB-P3A) meluncurkan inisiatif edukasi gizi dan pencegahan anemia.
Baca juga: Manfaat Kulit Kentang: Penyembuh Luka dan Pencegah Anemia
Salah satu langkah konkret adalah penyelenggaraan acara edukasi di SMA Negeri 1 Wates, Rabu (14/8/2024). Acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang pentingnya asupan zat besi dan gizi seimbang.
Mbak Cicha menekankan bahwa remaja putri perlu mengonsumsi makanan sehat yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau dan buah-buahan.
"Makanan yang dikonsumsi harus real food, yaitu makanan yang dimasak dari bahan mentah menjadi makanan sehat," jelasnya.
Selain itu, paket gizi juga diberikan kepada peserta sebagai bagian dari program edukasi tersebut.
Baca juga: Mewujudkan Generasi Kuat dengan Gizi Lengkap dan Seimbang
Sebelumnya, Mbak Cicha menyebut anemia pada remaja putri menjadi persoalan yang harus mendapatkan perhatian.
Menurut data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri tahun 2023-2024, dari 16.611 remaja putri yang di-screening, sekitar 20,13 persen atau 3.343 orang mengalami anemia.
Kondisi tersebut perlu perhatian serius karena dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan dan pendidikan remaja putri.
Bagi mereka yang masih menjalani pendidikan, anemia dapat berdampak pada prestasi belajar.
Baca juga: Cegah Remaja Putri Kediri Terkena Anemia, Mbak Cicha Minta Mereka Konsumsi Real Food
Penurunan kadar zat besi dalam darah mengakibatkan penurunan energi, stamina, dan kemampuan kognitif, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Kediri Dewi Mariya Ulfa atau yang akrab disapa Mbak Dewi menekankan bahwa asupan makanan bergizi sangat penting untuk membentuk generasi berkualitas.
Di samping itu, ia juga mengingatkan para remaja untuk menjaga pergaulan dan fokus pada pendidikan sebagai bekal untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Resep Tempura Egg Sushi Roll, Ide Bekal Anak ke Sekolah
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Dewi memberikan paket gizi kepada para peserta.
Ia menggarisbawahi bahwa dari total 1,6 juta penduduk Kabupaten Kediri, sekitar 30 persen adalah generasi z (gen z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012.
Pemkab Kediri berkomitmen untuk mempersiapkan gen z menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Selain memprioritaskan kesehatan, pemerintah daerah (pemda) juga memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan melalui berbagai program beasiswa.
Baca juga: Beasiswa LPDP Khusus Dokter Spesialis Segera Buka, Ada Biaya Hidup
"Tantangan yang akan dihadapi di masa depan akan semakin besar," jelasnya.