KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau biasa disapa Mas Dhito berkomitmen untuk menuntaskan sertifikasi tanah bagi warganya.
Hal itu diwujudkannya melalui pengalokasian dana hibah pola trijuang senilai Rp 5 miliar guna mempercepat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ( PTSL) pada 2024.
"Harapannya, 2025 nanti, Kabupaten Kediri sudah tuntas PTSL-nya. Dengan begitu, warga memiliki jaminan kepastian hukum atas hak kepemilikan tanahnya," ujar Mas Dhito lewat siaran persnya, Selasa (21/5/2024).
Hal tersebut disampaikan Mas Dhito usai penyerahan sertifikat program PTSL Tahun 2023 bagi warga di Balai Desa Panjer, Kecamatan Plosoklaten, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke
"Makanya, tahun lalu kami alokasikan Rp 4,5 miliar dan tahun ini kami alokasikan Rp 5 miliar. Besaran dana ini meningkat dari tahun lalu dan kami harap tahun depan bisa dialokasikan lagi," lanjut Mas Dhito melalui siaran persnya, Selasa (21/5/2024).
Dalam acara penyerahan tersebut, Mas Dhito kembali mengingatkan kepada warga penerima sertifikat untuk tidak menyerahkan sertifikatnya kepada rentenir sebagai jaminan utang.
“Jika warga membutuhkan dana sebagai modal usaha, saya imbau untuk menjaminkan ke bank daerah Kabupaten Kediri yang memiliki suku bunga rendah dibandingkan bank lain,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri La Ode Asrafil menambahkan, akan ada sertifikat atas 600 bidang tanah yang diserahkan kepada warga Desa Panjer. Penyerahan dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga: Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis
Lebih lanjut, Asrafil mengapresiasi Mas Dhito dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri yang telah mengalokasikan anggaran hibah tersebut.
"Perhatian Mas Dhito terhadap masyarakat sangat luar biasa. Dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Indonesia, hampir tidak ada yang sama seperti Kabupaten Kediri," tuturnya.