KOMPAS.com - Indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Kediri naik selama tiga tahun terakhir di bawah kepemimpinan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito.
Dalam siaran persnya, Selasa (27/2/2024), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menyatakan, IPM Kabupaten Kediri pada 2020 mencapai 72,05 dan meningkat menjadi 73,96 pada 2023. Capaian ini melebihi rata-rata IPM provinsi sebesar 73,38 dan nasional 73,55 pada tahun yang sama.
Mas Dhito mengatakan bahwa sektor pendidikan dan kesehatan menjadi penentu utama dalam peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di wilayahnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kediri Solahudin.
Baca juga: Menteri Pendidikan Yordania Dukung Penguatan Pesantren di Indonesia
Selain sektor pendidikan dan kesehatan, peningkatan angka perkapita juga berkontribusi pada peningkatan IPM di Kabupaten Kediri.
Solahudin menjelaskan bahwa rata-rata lama sekolah di wilayah tersebut juga berpengaruh pada peningkatan IPM.
Pada 2020, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kediri adalah 8,02 tahun dan meningkat menjadi 8,24 tahun pada 2023.
Solahudin mengungkapkan bahwa terobosan Mas Dhito dalam mendirikan boarding school di Kabupaten Kediri juga memberikan dampak positif terhadap IPM.
Baca juga: 4 Tahun IPM Brebes Terendah Se-Jateng, Tahun Ini Naik 2 Tangga
Pasalnya, program tersebut memungkinkan masyarakat miskin di setiap kecamatan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah atas.
Sebagaimana diketahui, 130 siswa di boarding school angkatan pertama awalnya menghadapi keterbatasan biaya sekolah. Oleh karena itu, harapannya adalah agar angka lama sekolah meningkat setiap tahunnya.
Di samping itu, bantuan pembiayaan sekolah juga dilakukan oleh Mas Dhito melalui program beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), dengan jumlah penerima bantuan mencapai 9.053 anak hingga akhir 2023.
“Selain itu, Mas Dhito juga mempunyai kebijakan penambahan sekolah di blank zone (zona kosong). Tahun ini (2024), dimulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Ngasem,” tutur Solahudin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/2/2024).
Sementara itu, dalam bidang kesehatan, peningkatan IPM didorong oleh kenaikan angka harapan hidup yang mencapai 73,27 pada 2023. Hal ini terjadi karena berhasilnya pencapaian universal health coverage (UHC) di Kabupaten Kediri, yang mencapai 95,84 persen.
Dengan kata lain, hampir seluruh warga di Kabupaten Kediri telah memiliki jaminan kesehatan, dan setiap pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) diwajibkan untuk menyediakan layanan persalinan.
Hal tersebut menghasilkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Kediri. Adapun AKB turun signifikan dari 162 pada 2020 menjadi 122 pada 2023.