KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kelestarian satwa burung yang ada di Bumi Panjalu.
“Melindungi populasi burung dari ancaman kepunahan, pemerintah daerah terbuka terhadap segala bentuk masukan dari masyarakat,” ucap pria yang akrab dipanggil Mas Dhito itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (30/11/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Mas Dhito kepada organisasi Pelestari Burung Indonesia (PBI) saat membuka acara lomba burung Piala Kerajaan Kediri 3 di Lapangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Minggu (26/11/2023).
Ia mengungkapkan, wilayah Kabupaten Kediri diapit oleh Gunung Kelud dan Gunung Wilis dengan kawasan hutan yang masih terjaga.
Baca juga: Antam Ikut Kegiatan Penanaman Pohon bersama Presiden Jokowi di Hutan Kota Jaktim
Menurut Mas Dhito, dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian alam, khususnya keanekaragaman satwa burung.
"Saya titip kalau memang ada satwa burung yang langka atau perlu perawatan ekstra, treatment ekstra. Tolong, kami pemerintah diberitahu lokasinya (satwa burung) di mana, titiknya di mana nanti akan kami rawat supaya tidak ada populasi satwa yang punah terutama burung dalam hal ini," katanya.
Untuk diketahui, lomba burung Piala Kerajaan Kediri 3 yang digelar PBI Cabang Kabupaten Kediri diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. Beragam burung dilombakan dalam event ini, seperti murai batu, cucak hijau, kacer, cendet, dan berbagi jenis burung lain.
Melihat antusias peserta, Mas Dhito berharap perlombaan tersebut dapat terus digelar pada tahun-tahun mendatang.
Baca juga: PBB Terus Ingatkan Bahaya Perlombaan Senjata Nuklir Walau Tak Digubris
Ia menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung pelaksanaan perlombaan burung tersebut.
"Tahun ini (2023) sekitar 1.000 peserta, harapannya nanti pada 2024 bisa 3.000 sampai 5.000 peserta," ucap bupati muda itu.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PBI Pusat Bagiya Rakhmadi mengapresiasi kegiatan perlombaan burung yang diinisiasi PBI Cabang Kabupaten Kediri tersebut.
Dia mengungkapkan, PBI merupakan organisasi yang memiliki visi misi utama dalam pelestarian satwa burung di Indonesia.
Baca juga: Blusukan ke Glodok, Cak Imin Lepas 99 Burung hingga Belanja Alpukat
"(Hal) yang utama adalah pelestarian satwa, lomba burung itu hanya bagian untuk memperkenalkan hasil tangkaran," tutur Bagiya.
Ia berharap, kelestarian satwa burung, baik yang ada di alam liar maupun penangkaran, dapat berjalan seimbang.
Hal tersebut dikarenakan penangkaran burung berkicau kini telah menjadi usaha yang semakin banyak dilirik karena mampu menumbuhkan perekonomian warga.
"Saya berharap para penangkar binaan PBI Kabupaten Kediri bisa eksis, bertambah banyak, dan menghidupkan perekonomian di Kabupaten Kediri," ucap Bagiya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PBI Jawa Timur (Jatim) Heri Soegihono menyatakan bahwa perlombaan burung diakui dapat memberikan dorongan positif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti pengrajin sangkar.
Ia mengakui bahwa Kediri merupakan daerah yang memiliki sejumlah pengrajin sangkar, termasuk peternak burung berkicau.
"Kediri termasuk gudangnya peternak murai batu, dan kenari," tutur Heri.