KOMPAS.com – Puncak penyelenggaraan Jember Fashion Carnival ( JFC) 2025 mencatat sejarah baru sebagai gelaran terbesar sepanjang perjalanan event ini.
Grand carnival yang digelar pada Minggu (10/8/2025) memukau ribuan penonton yang memadati rute karnaval untuk menyaksikan parade busana spektakuler karya anak-anak muda Jember.
Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mengembangkan JFC dan sektor pariwisata daerah.
“Sekarang mata seluruh Indonesia bahkan dunia mengarah pada Kabupaten Jember berkat anak-anak muda yang tergabung di JFC. Tahun ini (2025) adalah JFC terbesar, dan tahun depan harus lebih besar lagi,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Gus Fawait juga mengumumkan rencana strategis mendukung aksesibilitas pariwisata, yakni pembukaan kembali Bandara Jember pada 17 Agustus 2025 dengan penerbangan langsung Jember–Jakarta.
Baca juga: Senyum Anak Disabilitas di Runway 1,8 Km Jember Fashion Carnaval
Langkah tersebut diharapkan mempermudah kunjungan wisatawan nasional maupun mancanegara.
Selain itu, ia mempromosikan potensi unggulan daerah berupa kopi, cokelat, dan cerutu yang telah menembus pasar internasional.
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada mendiang Dynand Faris, pendiri sekaligus visioner JFC yang berhasil menempatkan Jember di panggung karnaval dunia.
“Almarhum Mas Dynand Faris bukan hanya pendiri, tetapi seorang visioner yang mengangkat nama Jember hingga mendunia. Karyanya telah menginspirasi kita semua,” ungkapnya.
Ni Luh Puspa juga mengapresiasi masyarakat Jember atas kerja sama dan semangat yang membuat JFC mampu bertahan bahkan di masa pandemi.
Ia menegaskan JFC telah lima kali berturut-turut masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) dan selalu berada di peringkat 10 besar.
Menurutnya, JFC bukan sekadar atraksi budaya, tetapi juga motor penggerak peningkatan kunjungan wisatawan.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkomitmen memberikan dukungan penuh agar event tersebut semakin berdampak pada perekonomian daerah.
Presiden JFC Budi Setiawan mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan tahun ini.
Menurutnya, JFC 2025 adalah gelaran terbesar dari sisi skala acara, jumlah peserta, maupun ragam kostum yang ditampilkan.
“Alhamdulillah, Yang Maha Kuasa memberikan kesempatan kepada kita untuk menggelar pertunjukan spektakuler seperti yang baru saja kita saksikan bersama. Setiap tahun kami berupaya menjadi lebih baik, dan tahun ini terbukti menjadi yang terbesar sepanjang sejarah JFC,” ucap Budi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kesuksesan penyelenggaraan pada 2025.
Menurut Budi, JFC 2025 merupakan gelaran terbesar sepanjang sejarah JFC, baik dari sisi skala acara, jumlah peserta, maupun ragam kostum yang ditampilkan.
Baca juga: Punya Komitmen dengan Pelaku Sound Horeg, Bupati Jember Enggan Respons Fatwa Haram MUI
Ia menegaskan, kesuksesan acara tersebut tidak lepas dari dukungan penuh Bupati Jember dan jajaran pemerintah daerah. Koordinasi berjalan lancar, fasilitas pendukung terpenuhi tanpa hambatan, dan percepatan pengaktifan Bandara Jember menjadi salah satu fokus bersama untuk memperkuat posisi Jember sebagai kota wisata budaya.
Ke depan, Budi menargetkan JFC lebih kaya konten dan berkelas internasional.
“Kami sudah deklarasikan bahwa Jember adalah kota fesyen Indonesia dan dunia. Tahun depan Insyaallah akan semakin kaya dengan fesyen, kostum, musik, dan e-craft. Target kami adalah memperkuat identitas Jember di mata dunia melalui karnaval yang lebih megah dan variatif,” katanya.
JFC 2025 turut dimeriahkan beragam penampilan defile serta kedatangan bintang tamu istimewa. Diva pop Indonesia Rossa atau Teteh Ocha sukses memikat penonton dengan suara khasnya, menambah semarak suasana malam.
Puncak kemegahan juga hadir pada pagelaran Art Wear di malam sebelumnya, Sabtu (9/8/2025), yang ditutup pertunjukan kembang api spektakuler dari Jepang.
Menariknya, seluruh biaya kembang api tersebut tidak menggunakan APBD Pemerintah Kabupaten Jember, melainkan murni hasil kolaborasi dengan mitra dan sponsor.