Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kompas.com - 07/05/2024, 21:29 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kepala Pusat Jasa Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Agus Sutoyo saat menghadiri acara Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Hotel Aston, Banyuwangi, Selasa (7/5/2024).DOK. Humas Pemkab Banyuwangi Kepala Pusat Jasa Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Agus Sutoyo saat menghadiri acara Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Hotel Aston, Banyuwangi, Selasa (7/5/2024).

KOMPAS.comNaskah kuno dari Kabupaten Banyuwangi diusung menjadi Ingatan Kolektif Nasional ( Ikon) 2024 oleh Perpustakaan Nasional ( Perpusnas) Republik Indonesia (RI) pada acara Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara Ikon di Hotel Aston, Banyuwangi, Selasa (7/5/2024).

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Jasa Informasi dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Agus Sutoyo mengungkapkan, tujuan utama dari program Ikon ini adalah untuk memperteguh identitas ke-Indonesiaan yang tidak dapat lepas dari dokumen kuno.

Agus menyampaikan, dari enam daerah yang terpilih, Banyuwangi merupakan satu-satunya kabupaten di Indonesia yang mendapatkan program Ikon. Sementara itu, lima daerah lainnya merupakan provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

“Banyuwangi terpilih dalam Ikon karena beberapa hal, di antaranya memiliki tradisi naskah kuno yang berakar dari tradisi setempat, memiliki ekosistem yang baik ditandai dengan banyaknya komunitas, serta aktivitas maupun perhatian masyarakat pada naskah kuno,” ungkap Agus melalui siaran persnya, Selasa.

Baca juga: Viral, Video Penjual Martabak di Banyuwangi Beli Rumah Pakai Uang Koin Rp 1.000

“Selain itu, (Banyuwangi) mendapat dukungan dari pemerintah daerah (pemda) dan juga memiliki naskah unggulan yang dapat diarusutamakan pada tingkat nasional,” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasi kepada Perpusnas yang mengusulkan memasukan naskah kuno Banyuwangi sebagai salah satu budaya bernilai penting melalui program Ikon.

“Kami berterima kasih atas program dari Perpusnas ini. Hal ini menjadi ikhtiar penting bagi Banyuwangi untuk memperkuat identitas dan budaya berbasis kekayaan masa silam,” tuturnya.

Ipuk mengungkapkan, selama ini Kabupaten Banyuwangi telah melakukan pelestarian naskah kuno serta praktik-praktik kebudayaan yang mengitarinya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

“Melalui perpustakaan daerah (perpusda), kami telah melakukan pendataan, katalogisasi, dan penerjemahan naskah-naskah kuno yang ditemukan di Banyuwangi,” terangnya.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi sendiri telah menerbitkan enam buku berbasis naskah kuno.

Beberapa buku tersebut di antaranya Lontar Sri Tanjung, Lontar Hadis Dagang, Katalog Naskah Kuno Banyuwangi Edisi I, Lontar Juwarsah, Katalog Naskah Kuno Banyuwangi Edisi II, dan Candra Jagat.

Di samping itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi juga turut melestarikan tradisi yang mengikuti naskah kuno tersebut. Hal ini terlihat dari kuatnya tradisi dan ritual pelantunan tembang berbasis naskah kuno yang dikenal sebagai Mocoan (Osing) dan Mamaca (Madura).

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Hal tersebut turut dikonfirmasi oleh Peneliti Naskah Kuno Banyuwangi dari Universitas PGRI Banyuwangi Wiwin Indiarti. Ia menyebutkan, tradisi living manuscript masih terus dilestarikan terutama dalam cara membaca dan menyanyikannya.

“Bahkan, saat ini mulai bermunculan generasi muda yang belajar Mocoan yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam living manuscript. Seperti halnya komunitas Mocoan Lontar Yusup Milenial,” kata Wiwin.

Adapun salah satu anggota Komunitas Pegon Ayung Notonegoro mengatakan, naskah kuno di Banyuwangi tidak lepas dari tradisi pesantren yang merupakan bagian penting dalam mengintegrasikan Islam dengan kebudayaan daerah.

“Tidak semata naskah keagamaan, tapi juga naskah-naskah lainnya, seperti sastra dan sejarah. Di Komunitas Pegon sendiri tak kurang ada 50 naskah kuno yang berasal dari sejumlah pesantren di Banyuwangi,” ucapnya.

Baca juga: Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Sebagai informasi, Ikon merupakan salah satu program Perpusnas RI yang bekerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Program ini bertujuan untuk mencatatkan naskah kuno secara nasional yang memiliki nilai penting bagi peradaban bangsa Indonesia.

Naskah kuno yang telah ditetapkan sebagai Ikon nantinya akan diproyeksikan untuk diusulkan menjadi Memory of the World (MoW) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Terkini Lainnya
Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi
Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi
banyuwangi
17 Delegasi Internasional Kunjungi Banyuwangi, Ini Kata Mereka
17 Delegasi Internasional Kunjungi Banyuwangi, Ini Kata Mereka
banyuwangi
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD
banyuwangi
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge
banyuwangi
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024
banyuwangi
Jokowi Minta Kepala Daerah Prioritaskan Program Berdampak, Bupati Ipuk Tegaskan Perlu Inovasi 
Jokowi Minta Kepala Daerah Prioritaskan Program Berdampak, Bupati Ipuk Tegaskan Perlu Inovasi 
banyuwangi
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik Se-Indonesia 
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik Se-Indonesia 
banyuwangi
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
banyuwangi
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
banyuwangi
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
banyuwangi
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
banyuwangi
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
banyuwangi
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke