Banyuwangi Terapkan Pendidikan Karakter Anak Lewat Permainan Tradisional

Kompas.com - 22/07/2017, 21:34 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Banyuwangi memberi tempat khusus bagi anak-anak dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2017. Aktivitas bermain dan berkreasi anak merupakan bentuk pendidikan karakter yang tak boleh dilewatkan.

 

“Ini juga sebagai bentuk pendidikan karakter bagi anak, yang mengajak mereka belajar kebiasaan baik yang sesuai perkembangan usia anak. Lewat permainan tradisional, mereka akan banyak belajar mengasah kreativitas dan dilakukan secara berkelompok. Ini akan melatih mereka untuk menumbuhkan kebersamaan dalam kehidupannya, berbeda dengan permainan modern yang individualistis,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (22/7/2017).

 

Festival Memengan (permainan) Tradisional merupakan wahana bagi anak-anak Banyuwangi untuk berkreativitas. Festival ini digelar pada Sabtu (22/7) pagi di Jalan Protokol depan Gedung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Peserta festival adalah anak-anak yang jumlahnya mencapai 5100 orang, berasal dari 25 kecamatan.

 

Anas berpendapat, permainan tradisional patut dilestarikan karena memuat nilai-nilai yang mesti diteruskan pada generasi muda. Selain fisik beraktivitas, anak-anak dapat mengolah rasa dan jiwa lewat permainan tradisional. Anak-anak bisa belajar bekerja sama, tolong menolong, toleransi, dan jujur serta adil lewat aktivitas bermain.

 

Permainan tradisional mengajarkan banyak nilai luhur serta mengasah fisik serta jiwa,” katanya.

 

Dalam Festival Memengan Tradisional, setiap kecamatan yang berjalan bergantian menampilkan atraksi permainan. Permainan yang ditampilkan antara lain egrang bambu, gasingan, bedhil-bedhilan, trompet janur, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan.

Nostalgia masa kecil

Permainan tradisional Egrang Bambu dan Egrang Bathok ditampilkan anak-anak dari Kecamatan Giri dalam Festival Memengan Tradsional 2017. Lebih dari 5000 anak terlibat dalam festival permainan tradisional Banyuwangi yang digelar Sabtu (22/7/2017).FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Permainan tradisional Egrang Bambu dan Egrang Bathok ditampilkan anak-anak dari Kecamatan Giri dalam Festival Memengan Tradsional 2017. Lebih dari 5000 anak terlibat dalam festival permainan tradisional Banyuwangi yang digelar Sabtu (22/7/2017).

Ribuan anak berlarian, berguling, bersorak-sorak di Jalan Protokol yang sudah disulap menjadi arena festival. Hujan yang mengguyur pada awal acara tak menghentikan anak-anak untuk bermain.

"Dulu waktu saya kecil kalau sedang main lalu hujan bukan malah berhenti, tapi lanjut karena permainan akan semakin seru. Jadi ayo bermain anak-anak, hujan membuat permainan makin seru," ujar Bupati Anas melalui pengeras suara disambut sorak anak-anak yang bermain.

Tiap kali sekelompok anak menampilkan atraksi di depan Bupati dan undangan, ada senyum yang tercipta di wajah penonton. Mereka seolah teringat masa kecilnya. Anas bahkan ikut bermain egrang bathok, engklek, gasing, dan peleg-pelegan.

Saat sekumpulan bocah laki-laki memegang rakitan tulang daun pisang menyerupai bedhil (senjata laras panjang), Anas segera menghampiri. Ia pun ikut memegang salah satu bedhil dan mengangkat "senjata" yang tak berbahaya itu.

Permainan bedhil-bedhilan sendiri telah ada sejak zaman dulu untuk menanamkan nilai patriotisme kepada anak-anak. Pada kesempatan itu, Anas bercerita tentang kisah masa kecilnya. Kini ia kerap mengajak anaknya, Azka, untuk bermain permainan favoritnya dulu yaitu peleg-pelegan.

"Yang paling Saya suka dulu itu peleg-pelegan. Dulu saya balapan kalau main itu. Bedhil-bedhilan juga suka. Bikinnya dari gedhebog. Lalu saya suka mobil-mobilan dari buah jeruk," kenang Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas angkat senjata bersama anak-anak dalam Festival Memengan Tradisional 2017 yang digelar pada Sabtu (22/7/2017). Pemerintah Banyuwangi menekankan permainan tradisonal merupakan sarana pendidikan karakter anak.FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas angkat senjata bersama anak-anak dalam Festival Memengan Tradisional 2017 yang digelar pada Sabtu (22/7/2017). Pemerintah Banyuwangi menekankan permainan tradisonal merupakan sarana pendidikan karakter anak.

Festival permainan anak ini menyedot perhatian pengunjung. Untuk festival tahun depan, Pemerintah Banyuwangi berencana memindahkan lokasi acara ke tempat yang lebih luas.

"Tahun depan mungkin acaranya akan kami tempatkan di satu lokasi, misalnya Taman Blambangan. Kami ingin menempatkan di satu tempat agar anak-anak dapat leluasa bermain," kata Anas. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Terkini Lainnya
Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Banyuwangi
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Banyuwangi
Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Banyuwangi
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Banyuwangi
Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Banyuwangi
Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Banyuwangi
Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Banyuwangi
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Banyuwangi
Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Banyuwangi
Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Banyuwangi
Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Banyuwangi
13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

Banyuwangi
BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

Banyuwangi
Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Banyuwangi
Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com