Barong Usir Bencana Di Bumi Blambangan

Kompas.com - 27/06/2017, 09:00 WIB
 BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pada hari kedua Lebaran 2017, upacara adat Barong Ider Bumi digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Ritual ini bertujuan untuk menangkal segala bentuk bencana.
 
Barong Ider Bumi dalam bahasa Indonesia berarti barong mengelilingi bumi. Upacara adat ini setiap tahun diselenggarakan warga Desa Kemiren, yang dikenal sebagai desa adat suku Osing.
 
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tradisi ini tumbuh dari masyarakat Desa Kemiren. Sebagai aktivitas budaya, masyarakat Osing terus melestarikannya. Pemerintah Banyuwangi pun berkomitmen memperkenalkan tradisi ini ke masyarakat di luar Banyuwangi melalui rangkaian Banyuwangi Festival 2017.
 
Saat daerah lain membawa tema global ke tingkat lokal, kata Anas, Banyuwangi justru sangat bangga memperkenalkan budaya lokal ke tingkat global.
 
"Kami ingin masyarakat luas tahu betapa agungnya tradisi lokal di Banyuwangi ini," ujar Anas.
 
Masyarakat Desa Kemiren terus menjaga adat istiadat dan kebudayaan agar lestari. Tak hanya itu, di desa itu mulai tumbuh homestay dan sejumlah tempat wisata kuliner yang dipadukan dengan aktivitas sanggar seni tradisional. Menurut dia, Desa Kemiren telah siap menyambut wisatawan dari luar daerah maupun luar negeri.
 
"Aktivitas untuk mendukung pariwisata sudah mulai tumbuh. Sanggar-sanggar seni hidup dan berkembang. Bahkan, ibu-ibu sudah banyak yang mendapat pesanan masakan khas Banyuwangi," katanya.
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang hadir dalam acara itu mengapresiasi masyarakat Desa Kemiren yang terus melestarikan adat istiadat dan budayanya. Pengembangan pariwisata di desa itu pun berbasis budaya lokal yang memang hidup di masyarakat.
 
Budaya lokal, kata Arief, menjadi daya tarik bagi wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Tak heran, jika wisatawan mancanegara pun mampir ke Kabupaten Banyuwangi untuk menyaksikan sendiri adat istiadat dan budaya lokal.
 
"Atraksi budaya di Desa Kemiren sudah bagus. Ini penting untuk dikembangkan karena 60 persen wisatawan yang datang ke Indonesia tertarik pada budaya," ujarnya.
 
Saat mengikuti upacara Barong Ider Bumi, Arief Yahya dan Anas diajak untuk naik kuda berkeliling desa. Keduanya mengikuti prosesi yang diyakini bisa mengusir bencana dari bumi blambangan itu.
 
Saat berada di sisi barat batas desa, Arief dan Anas bersama warga desa berebut buah pisang sebagai simbol berkah. Usai acara ngalap berkah, mereka kembali naik kuda menuju timur batas desa. Di sana, kenduri massal siap digelar. Menu yang disajikan berupa makanan khas masyarakat Osing, yaitu pecel pithik. Upacara itu menjadi penutup rangkaian acara.
 
Jannemarie de Jonge, wisatawan asal Belanda, tertarik menghadiri upacara masyarakat Osing itu. Janne yang datang bersama kedua anaknya mengaku sangat menikmati ritual ini. Dia tampak bergembira berjalan kaki sepanjang 3 kilometer memutari desa.
 
"Sangat menarik, ini pengalaman baru bagi Saya. Meski di negara Saya banyak karnaval, tapi yang menarik dan setradisional ini tidak ada di negara kami," tutur Janne.
 
Barong Osing khas Banyuwangi
 
FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Masyarakat Desa Kemiren, Banyuwangi menggelar upacara Barong Ider Bumi pada hari kedua Idul Fitri 2017. Upacara adat masyarakat suku Osing ini menarik minat wisatawan mancanegara.
Barong Osing berwujud Singa bersayap dan bermahkota. Hewan mitologis ini dipercaya sebagai hewan ajaib, angker, memiliki bentuk mata yang melotot, bertaring, dagu bergerak. Barong dalam ritual ini biasa dimainkan oleh dua orang.
 
Warna dalam barong sarat akan makna. Terdapat 5 warna sebagai lambang kesatuan keseimbangan alam semesta (makrokosmos) dan nafsu manusia (mikrokosmos).
 
Warna hitam, melambangkan bumi atau tanah yang menunjukkan nafsu lawwamah. Warna merah menyimbolkan api yang bersifat nafsu amarah. Warna kuning berlambangkan angin, yang menunjukkan nafsu supiah. Warna putih merupakan simbol air yang mewakili nafsu mutmainah. Sedangkan, warna hijau menggambarkan subjek keseimbangan dari nafsu batin manusia.

Sucipto, pelestari budaya Barong di Desa Kemiren mengungkapkan kegembiraannya terkait pelaksanaan Barong Ider Bumi tahun ini. Pasalnya, warga desa baik pemuda maupun orang tua bekerja sama menyiapkan acara.

"Pelaksanaan Barong Ider Bumi tahun ini lebih meriah. Hal itu tidak lepas dari peran pemuda dan seluruh warga desa. Saya juga mengapreasiasi Bupati Banyuwangi yang membuat Kemiren semakin dikenal di masyarakat luas," ungkapnya.

Terkini Lainnya
Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Banyuwangi
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Banyuwangi
Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Banyuwangi
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Banyuwangi
Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Banyuwangi
Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Banyuwangi
Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Banyuwangi
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Banyuwangi
Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Banyuwangi
Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Banyuwangi
Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Banyuwangi
13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

Banyuwangi
BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

Banyuwangi
Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Banyuwangi
Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com