KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera merevitalisasi eks Kantor Dagang Inggris dan Pasar Banyuwangi yang berada di pusat kota.
Pembangunan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk mengembangkan kawasan wisata sejarah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa anggaran revitalisasi kedua bangunan bersejarah tersebut sudah disiapkan dan akan dilaksanakan pada 2024.
“Selain eks Kantor Dagang Inggris atau yang biasa dikenal dengan Asrama Inggrisan, Kementerian PUPR akan memugar Pasar Banyuwangi yang juga bangunan bersejarah. Insya Allah lancar, mohon doa dan dukungan masyarakat,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Menteri PUPR Setujui Prakarsa KPBU Flyover Sitinjau Lauik
Lebih lanjut, Ipuk menjelaskan bahwa pihaknya telah bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada awal September 2023.
Dari pertemuan itu, Kementerian PUPR menyatakan akan membiayai revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi.
Ipuk meyakini, revitalisasi Pasar Banyuwangi akan memperkuat daya tarik wisata mengingat letak pasar induk ini berada tepat di jantung kota Banyuwangi. Selain itu, di dekat pasar juga terdapat bangunan cagar budaya eks kantor Kamar Dagang Inggris.
"Harapannya, dengan revitalisasi ini akan meningkatkan kunjungan orang ke pasar. Sehingga pasar bisa benar-benar menjadi pusat perbelanjaan yang menjanjikan bagi para pedagangnya serta nyaman bagi para pembelinya,” kata Ipuk.
Baca juga: Harga Cabai di Slipi Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Ini Kata Pedagang
Sebelumnya, ia juga telah menggelar pertemuan dengan para pedagang pasar di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Kamis.
Dalam pertemuan tersebut, Ipuk menjelaskan konsep pembangunan pasar ke depan, yang tidak hanya untuk tempat berbelanja harian tetapi bisa menjadi destinasi wisata.
“Bila bangunan pasarnya menarik, tertata rapi, dan nyaman, pasti akan dikunjungi banyak orang, baik warga yang akan belanja maupun berwisata. Tentu ini bisa menambah pendapatan pedagang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono menjelaskan bahwa pihaknya saat ini telah menyiapkan sejumlah hal untuk mendukung kelancaran proses revitalisasi Pasar Banyuwangi.
Baca juga: Revitalisasi, Tahura Bandung Tutup Sejumlah Obyek Wisatanya
“Pemkab Banyuwangi juga sudah menyiapkan anggaran untuk relokasi serta pembongkaran pasar. Harapan kami, pengerjaan revitalisasi pasar bisa segera dilaksanakan,” tutur Mujiono.
Sebagai informasi, tim Kementerian PUPR pada pekan kemarin telah melakukan survei terkait pelaksanaan revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi.
Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah telah memaparkan rencana revitalisasi Pasar Banyuwangi kepada Bupati Ipuk.
“Pembangunannya akan tetap mempertahankan fasad bangunan asli, karena pintu gerbangnya adalah bangunan bersejarah,” katanya.
Baca juga: 7 Wisata Dekat Museum Sumpah Pemuda, Banyak Bangunan Bersejarah
Essy mengungkapkan, bangunan bagian depan Pasar Banyuwangi yang termasuk cagar budaya hanya akan direvitalisasi.
Sementara itu, bagian belakang bidak-bidak pedagang yang beratap seng akan dibongkar. Kemudian dibangun kembali dengan lebih modern namun tetap mengadopsi arsitektur lokal Osing.
“Misalnya, untuk atap bangunan pasar akan kita buat menyerupai bentuk atap rumah adat Osing,” imbuh Essy.
Gedung utama bangunan pasar tersebut, lanjutnya, akan dibangun dua lantai dengan pembagian untuk pasar basah, pasar kering, dan area kuliner.
Baca juga: Berumur Satu Abad, Restoran Braga Permai Kenalkan Sejarah lewat Kuliner
Selain itu, dilengkapi juga dengan gedung parkir yang dibangun tiga lantai.
“Jadi nanti depan pasar akan rapi, jalan aspalnya juga akan diganti dengan paving. Kalau malam bisa dipakai untuk jalan-jalan dan kulineran wisatawan,” ujar Essy.