KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus konsisten mengembangkan ekosistem batik lokal Banyuwangi.
Salah satu upaya penemgbangan ekosistem batik lokal dilakukan lewat Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang telah berjalan satu dekade.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengataan, mengatakan BBF bukan hanya sekadar fashion show, tetapi juga rangkaian dari upaya menumbuhkan ekosistem batik di Banyuwangi.
“BBF bukan sekedar peragaan busana, tetapi juga memicu lebih pesat pengembangan industri batik Banyuwangi. Tidak hanya di ujungnya saja, tetapi dari hulu ke hilir. Dari produksi hingga bisa berupa pakaian jadi,” katanya dalam acara BBF 2023, Sabtu (21/10/2023).
Ipuk menjelaskan, selama sepuluh tahun terakhir, Pemkab Banyuwangi getol menggelar pelatihan dan mendatangkan pelaku industri batik dan desainer nasional untuk melatih industri kecil menengah (IKM) batik Banyuwangi.
Dia pun bersyukur kini ekosistem batik Banyuwangi mulai tumbuh. Jumlah Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang awalnya hanya belasan, kini sudah mencapai 60 pelaku usaha.
“Belum lagi para desainer yang desainnya sudah semakin bagus, para perajin batik yang juga ikut tumbuh. Kami berharap ekosistem ini terus membesar,” katanya dalam siaran pers, Senin (23/10/2023).
Salah satu pelaku usaha batik di Banyuwangi, Fifin Andri berharap, BBF 2023 menjadi pengungkit kembali industri batik seiring dengan kembali menggeliatnya pariwisata Banyuwangi.
“Usaha kami pengembangannya seiring dengan pariwisata. Setelah sempat turun saat pandemi kemarin, kini sudah mulai kembali ke normal,” ujarnya.
Fifin mengatakan, saat ini sudah banyak wisatawan yang datang ke Banyuwangi.
Baca juga: Sarden Banyuwangi Diekspor ke Jerman, Menperin: Kualitas Produk Tinggi
“Banyuwangi juga menjadi tuan rumah berbagai event, lalu meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE)-nya juga sudah bergerak. Ini sangat menguntungkan kami,” katanya.
Untuk diketahui, BBF 2023 digelar di Creative Hub, Terminal Pariwisata Terpadu pada Jumat-Sabtu, 21-22 Oktober 2023.
Konsistensi Pemkab Banyuwangi menggelar BBF berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan industri dan gerai batik, serta paralel dengan banyaknya desainer muda yang bermunculan.
Tidak hanya itu, motif batik Banyuwangi juga terus berkembang dan dieksplorasi dari kekayaan potensi yang dimiliki daerah.
BBF 2023 yang mengangkat motif Sembruk Cacing menampilkan puluhan busana batik dengan tema serupa.
Ada busana muslim, kasual, resmi, hingga busana pesta. Banyuwangi sendiri memiliki 44 motif batik yang setiap tahunnya secara bergantian diangkat.
Baca juga: Buntut Kasus Penganiayaan Siswa SMP, Bupati Banyuwangi Evaluasi Semua Kepsek
BBF kali ini juga diiringi serangkaian kegiatan lain yang mendorong kecintaan generasi muda pada batik, mulai dari lomba desain batik, fashion on pedestrian, pemilihan duta batik, jazz batik, pasar batik, hingga meras batik yang semuanya melibatkan kalangan anak-anak remaja dan pelajar.
Kegiatan itu dihadiri Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Goenawan, Staf Ahli Menteri Kesehatan Ubaidillah Amin, Kepala Bakorwil V Jember Nanang Fajar.