KOMPAS.com- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sentra kerajinan bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, Kamis (19/10/2023).
Gumiwang mengatakan, Sentra Bambu Gintangan berhasil membangun ekosistem yang mendukung eksistensi usaha pelaku UMKM di dalamnya, mulai dari pemenuhan bahan baku, sumber daya manusia (SDM) perajin, hingga pemasaran.
"Meskipun berada di desa, usaha ini berhasil maju dan berkembang hingga ke pasar nasional dan eskpor. Hal ini adalah sebuah pencapaian yang harus dicontoh UMKM lainnya," kata Gumiwang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (20/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Gumiwang berbincang dengan para pengrajin dan memesan sejumlah kerajinan anyaman bambu, seperti replika kapal pinishi dan kerajinan berbentuk wayang.
Baca juga: Sarden Banyuwangi Diekspor ke Jerman, Menperin: Kualitas Produk Tinggi
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM dengan brand Widya Handicraft Widodo mengatakan bahwa usahanya telah dirintis sejak 1991 dan kini sudah berorientasi ekspor.
"Untuk pasar ekspor, kami sudah mengirim ke sejumlah negara, seperti Amerika, Dubai, Australia, dan Maldives," ujar Widodo.
Widodo menjelaskan, ketekunan dan konsistensi sangat penting dalam membangun ekosistem usaha yang stabil. Saat ini, ia sudah memiliki pemasok lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya.
"Pemilihan bahan baku sangat penting. Alhamdulilah Banyuwangi memiliki stok yang melimpah. Para pemasok juga sudah paham bahan-bahan yang saya butuhkan," ucap Widodo.
Sebagai informasi, Widya Handicraft memiliki 70 pekerja yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga.
Baca juga: Satu Hektare Lahan di Gunung Terong Banyuwangi Terbakar
"Ibu-ibu di sini kami berdayakan. Mereka senang karena pekerjaannya bisa dibawa pulang ke rumah," jelasnya.
Dalam memasarkan produk, Widodo membangun jaringan melaui rantai reseller, distributor, hingga buyer internasional. Selain itu, ia juga sangat mempertahankan kualitas produknya.
"Saat ini kami memiliki puluhan reseller, distributor, dan buyer internasional yang selalu repeat order. Kami berusaha menjaga hubungan yang baik serta meningkatkan kualitas dan inovasi produk," terang Widodo.
Menurutnya, salah satu pasar ekspor yang memiliki loyal buyer adalah Maldives. Pasalnya, para buyer tidak hanya memesan produk kerajinan, tetapi juga meminta pengerjaan proyek-proyek besar.
"Saat itu kami mengirim bahan baku bambu berukuran besar dengan kontainer ke Maldives. Selanjutnya, kami diminta langsung untuk membangun vila di sana dan hingga saat ini mereka meminta kami untuk datang apabila ada perbaikan dan lain-lain," jelas Widodo.
Baca juga: Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi