KOMPAS.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut antusias gagasan dan rencana aksi yang disusun oleh para peserta Rembug Pemuda Banyuwangi.
Menurutnya, keterlibatan anak-anak muda menjadi kunci penting dalam pelaksanaan berbagai program pemerintah.
“Anak-anak muda ini adalah harapan kami. Keterlibatan kalian (anak muda), sangat kami tunggu. Kita harus berkolaborasi bersama,” ucap Ipuk dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/11/2022).
Sebelumnya, para peserta dalam ajang Rembug Pemuda Banyuwangi telah mempresentasikan gagasan mereka di Radio Blambangan FM, Senin (28/11/2022).
Pada Rembug Pemuda Banyuwangi tersebut telah dihasilkan sejumlah rencana aksi kolaboratif dalam lima isu yang diangkat, mulai dari pendidikan, sosial, ekonomi kreatif, lingkungan hingga pemberdayaan desa.
Baca juga: 4 Desa di Jawa Timur Ikut Program Pemberdayaan Desa Wisata
Ipuk mengungkapkan, berbagai gagasan dan rencana aksi dari Rembug Pemuda Banyuwangi nantinya akan menjadi masukan yang akan terus dimatangkan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui sejumlah satuan kerja perangkat daerah terkait, kata dia, akan mengimplementasikan rencana aksi itu secara khusus atau disinergikan dengan program yang sudah ada.
“Kami tidak pernah merasa sempurna. Program yang kami laksanakan masih memiliki kekurangan. Berbagai masukan dari berbagai elemen masyarakat ini sangat kami tunggu,” imbuh Ipuk.
Pada kesempatan tersebut, ia juga berdialog langsung dengan para peserta Rembug Pemuda yang memaparkan rencana aksinya. Salah satunya adalah Leony Nuha Nafisah yang mengangkat isu pendidikan.
Leony bersama kelompoknya mengusung rencana aksi bertajuk Banyuwangi Merdeka Belajar (BMB), sebagai upaya untuk menekan angka putus sekolah.
Baca juga: Perjuangan Perpustakaan Kampung Bahera Bandung Memutus Rantai Generasi Putus Sekolah
“Program ini menyasar pada kelompok anak rentan putus sekolah. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat ajang pertemanan untuk mereka yang bisa menjadi support system dalam melanjutkan pendidikannya,” jelas Leony.
Selain Leony, Imam Mutaji juga mengusulkan gagasan lain dengan mengambil concern pada isu sosial.
Dalam isu tersebut, difokuskan untuk menangani gejala intoleransi dan praktik bullying di tengah anak muda.
“Kami ingin membentuk duta intoleransi dan bullying. Tetapi, bukan sekadar duta yang ada di panggung. Duta ini nantinya berasal dari lingkungan masing-masing yang bisa menjadi pendamping,” ujar Ketua Pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Banyuwangi itu.
Mendengar paparan para peserta, Ipuk memberikan tanggapan, pertanyaan hingga perbandingan terhadap program yang diusung para generasi muda tersebut.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Dicari Generasi Muda saat Beli Rumah
Ia sesekali juga memanggil sejumlah kepala dinas (kadin) terkait untuk mengelaborasi program para peserta lebih jauh.
“Nanti bisa langsung ditindaklanjuti ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait atau bisa melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) langsung,” ujar Ipuk.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspotondo Wicaksono mengungkapkan bahwa kegiatan Rembug Pemuda merupakan wujud fasilitasi untuk menjaring aspirasi dari berbagai unsur masyarakat.
“Kali ini, kami melibatkan anak-anak muda. Mereka mendaftar secara terbuka dengan membawa satu gagasan berdasarkan isu yang dipilih,” ujarnya.
Dari para pendaftar tersebut, lanjut Suyanto, kemudian diseleksi menjadi 50 peserta, dengan rincian sepuluh peserta per isu.
Baca juga: Gramedia Jadi Fasilitator Vaksinasi Covid-19 di Matraman
“Para peserta dipandu oleh fasilitator untuk mendalami isu, mematangkan gagasan, dan membuat konsep program yang terukur berkaitan isu yang dipilih,” tuturnya.
Sebagai informasi, para fasilitator yang hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Founder Kampung Batara Widie Nurmahmudie, Ketua Banyuwangi Youth Creative Network Vicky Hendri Kurniawan.
Kemudian, hadir pula Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 2017-2020 Bara Putri RH, Aktivis EcoRanger Indonesia Nurul Agustin, dan Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Banyuwangi Rudi Hartono Latief.