KOMPAS.com – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengapresiasi Kabupaten Banyuwangi yang menyediakan 20 persen tanah untuk ruang terbuka hijau (RTH) publik di wilayah perkotaan.
Oleh karenanya, Banyuwangi pun meraih penghargaan dalam RTH Awards dari Kementerian ATR/BPN.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun menyambut gembira penghargaan tersebut. Menurutnya, RTH merupakan energi kota dan mempunyai manfaat besar sebagai tempat interaksi, pembentuk estetika kota, bahkan retensi air.
Dengan diraihnya RTH Awards, kata dia, pihaknnya akan terdorongan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan keberadaan RTH di Banyuwangi.
“Menyediakan ruang terbuka hijau di tengah perkotaan ini tidaklah mudah, apalagi di tengah kebutuhan atas lahan yang terus meningkat. Perlu komitmen kuat bisa mewujudkan RTH secara ideal,” ungkapnya dalam siaran pers, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Banyuwangi Jadi Tuan Rumah HKN 2022 Jatim, Bupati Ipuk: Mari Tingkatkan Derajat Kesehatan Warga
Adapun penyediaan RTH merupakan amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Dalam UU tersebut, pemerintah harus menyediakan 20 persen RTH publik dan 10 persen untuk RTH privat.
Pemeritnah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi berupaya mewujudkan amanat tersebut secara bertahap sejak 2011 hingga tercapai pada 2022.
Untuk diketahui, wilayah perkotaan di Banyuwangi mencapai 15.319,53 hektar (ha), sehingga RTH publik yang harus dipenuhi minimal mencapai 3.063,91 ha.
Pada 2011, luas RTH di Banyuwangi baru mencapai 2.526,85 ha atau sekitar 16,49 persen. Pada 2021, luas RTH di Banyuwangi meningkat menjadi 2.539,72 ha atau sebesar 16,58 persen.
“Alhamdulillah, tahun ini sudah terpenuhi sebesar 3.091,49 ha atau 20,18 persen,” jelas Ipuk.
Baca juga: Banyuwangi Kembali Gelar Jagoan Digital, Bupati Ipuk: Ini Investasi Jangka Panjang Bagi Kami
Ipuk menambahkan, keberadaan RTH sangat penting. Terlebih, RTH di Banyuwangi dirancang sebagai ruang publik dan pusat aktivitas masyarakat.
Bahkan, kata dia, sejumlah RTH di Banywuangi dibangun dengan melibatkan arsitek nasional, seperti RTH Kedayunan Kabat yang dirancang arsitek Yori Antar dan RTH Sayu Wiwit dirancang Andra Matin.
Arsitek Adi Purnomo juga merancang RTH Taman Blambangan dan Pendopo Sabha Swagata yang kawasannya sangat asri didominasi rerumputan hijau.
“Kami juga melibatkan arsitek. Ini bukti keseriusan kami agar ruang-ruang publik ini menjadi tempat yang sangat nyaman,” kata Ipuk.
RTH di Banyuwangi tidak hanya di kawasan perkotaan, tapi menjangkau pula wilayah kecamatan dan kelurahan/desa. Tercatat, ada 120 RTH dengan total luas 47,680 ha.
Baca juga: Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jatim Beri Bantuan Korban Banjir di Banyuwangi
“Kami terus memperbanyak ruang-ruang publik. Hingga saat ini, kami telah membangun 120 RTH se-Banyuwangi agar masyarakat bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi dengan nyaman,” ujarnya.
Adapun, RTH Awards diserahkan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto kepada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto di Jakarta, Selasa (8/11/2022).
"Secara keseluruhan, hanya ada lima daerah yang menerima RTH Awards,” ungkap Dwi Yanto.
Penghargaan tersebut merupakan salah satu acara dalam rangkaian peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2022.
Sebelumnya, tim Kementerian ATR/BPN telah melakukan penilaian pelaksanaan penyediaan RTH di seluruh kabupaten atau kota se-Indonesia pada 10-19 Oktober 2022.
Baca juga: Produksi Durian Banyuwangi Capai 14.000 Ton Per Tahun