KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kembali program Jagoan Digital sebagai upaya untuk terus mendorong talenta-talenta muda di bidang startup
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, program Jagoan Digital tidak hanya untuk melahirkan startup lokal, tetapi juga menjadi talent pool atau wadah talenta agar anak muda bisa siap bekerja di startup besar nasional.
"Beberapa contoh dari alumni program Jagoan Digital menjadi tim di startup-startup besar, seperti Blibli dan Traveloka," kata Ipuk Fiestiandani dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/11/2022).
Selain itu, kata dia, ada pula beberapa alumni yang meraih prestasi di tingkat nasional, seperti Top 3 Artifical Intelligence Huawei, Top 10 Wirausaha Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan meraih beasiswa LPDP Columbia University.
"Ini adalah investasi jangka panjang bagi kami, bagaimana mengajak anak muda lokal untuk berkolaborasi dan terus berprestasi dalam hal-hal yang positif,” ungkap Ipuk.
Baca juga: Skystar Ventures Buka Peluang Startup Mahasiswa Dapat Suntikan Dana
Perlu diketahui, Jagoan Digital merupakan rangkaian dari program Jagoan Banyuwangi.
Diluncurkan sejak 2021, Jagoan Digital merupakan program inkubasi yang fokus mengembangkan anak muda dan startup lokal Banyuwangi. Mereka digembleng dengan para mentor dari startup besar di Indonesia.
“Kami terus mengembangkan program ini dengan melibatkan startup-startup nasional, seperti Gojek, Grab, Qasir dan DOT Technology untuk ikut serta mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi," jelas Ipuk.
Untuk Jagoan Digital tahun 2022 diikuti oleh 126 anak muda dari 42 tim. Mereka adalah peserta yang terpilih untuk ikut bootcamp dengan mentoring secara hybrid.
Mentoring dilakukan lewat online mulai dari 7-9 November 2022. Sementara itu, tanggal 14-15 November 2022 mereka akan langsung tatap muka di Banyuwangi dan akan mempresentasikan pitch desk, pada 30 November 2022.
"Kami berharap program ini akan melahirkan anak-anak muda yang tidak hanya menguasai model bisnis dan teknologi digital, namun juga punya kepekaan sosial dan berkontribusi dalam membangun Banyuwangi," ucap Ipuk.
Baca juga: Telkom Bakal Jodohkan Startup Lokal ke Investor Global Saat G20
Untuk mentor Jagoan Digital terdiri dari professional startup ternama Indonesia, mulai Project Leader di Stealth Digital Banking, Kholifatul Ummah; CEO & Founder of MAPID, Bagus Imam Darmawan; dan Co-founder & CEO Indiekraf Indonesia, M. Ziaelfikar Albaba.
Lalu hadir juga CEO DOT Indonesia, Billtraviano Harda; Co-Fonder & President Qasir.id, Rachmat Anggara dan para akademisi dari Universitas Brawijaya Malang, Stikom Banyuwangi, dan masih banyak lainnya.
Pada Jagoan Digital Batch II masing-masing tim dihadapkan langsung dengan permasalahan prototipe startup mereka, mulai desain User Interface (UI)/User Experiece (UX), hingga customer journey terkait aplikasi buatan mereka.
Selain itu, mereka juga diajarkan growth mindset, networking, business model canvas, dan validasi pasar.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Banyuwangi Budi Santoso mengatakan, peserta Jagoan Digital Tahun 2022 meningkat dua kali lipat dari tahun kemarin.
"Tidak hanya kuantitas, secara kualitas pesertanya juga ada peningkatan. Mereka ikut dan datang dengan berbagai ide dan platform yang menarik," kata Budi Santoso.
Baca juga: Fenomena “Bubble Burst” di Industri Startup
Sementara itu, Founder tokolabs.com Faisal Rizal mengatakan, potensi startup dan tech provider di Banyuwangi menjadi pembuktian pada dunia industri.
" Jagoan digital adalah program luar biasa untuk buktikan kepada dunia industri agar yakin terhadap kemampuan digital anak muda Banyuwangi," ucap Faisal.
Salah satu mentor Jagoan Lokal, Khalifatul Ummah mengatakan, Jagoan Banyuwangi bisa jadi solusi pengaplikasian teknologi di industri, utamanya pada industri kecil dan menengah (IKM).
"Ini bisa jadi solusi menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi, serta menjadi media digital kebutuhan IKM," ujar Khalifatul Ummah yang juag berasal dari Banyuwangi.