KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mendorong pengembangan pasar tradisional agar lebih kompetitif, rapi, dan mampu memikat konsumen.
" Pasar tradisional harus terus berbenah agar tetap menarik bagi konsumen di tengah persaingan beragam tempat dan metode belanja," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (30/10/2019) menurut keterangan tertulis.
Satu contoh yang harus dibenahi, imbuh dia, adalah kebersihan agar pasar nyaman untuk belanja.
Pemkab Banyuwangi pun langsung melakukan tindakan nyata, yakni menggelar Festival Pasar Tradisional yang berhadiah kambing.
"Kami menggelar lomba pasar tradisional sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing pasar tradisional,” kata Anas.
Puncak acara festival itu digelar di Pasar Witwitan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Rabu (30/10/2019).
Festival diikuti oleh belasan pasar tradisional yang ada di seluruh Banyuwangi. Mereka berlomba untuk menjadi pasar yang paling nyaman untuk berbelanja.
Berbagai aspek, mulai dari kebersihan, pengelolaan sampah, hingga kelengkapan fasilitas pasar akan dinilai oleh tim juri independen.
"Inilah salah satu alasan kami menggelar event ini. Kami ingin mengubah kesan, menjadikan pasar tampil bersih sehingga nyaman sebagai tempat transaksi belanja," kata Anas.
Apalagi, lanjut dia, kini sudah mulai banyak wisatawan yang menjadikan pasar sebagai bagian dari city tour. Tentunya, ini memaksa pasar untuk berbenah diri.
Pasar tradisional pun menurut Anas juga merupakan bagian dari warisan budaya sehingga harus dilestarikan. Selain itu, pasar tradisional juga merupakan cerminan wajah daerah.
Anas berpendapat jika di pasar tradisional ada interaksi tegur sapa antarpedagang dan pembeli sehingga ada keakraban.
"Beda dengan pasar modern yang interaksinya kaku. Ada budaya silaturahim di pasar tradisional,” kata Anas.
Pemenang festival ini adalah Pasar Blambangan. Mereka berhak mendapat hadiah seekor sapi. Selanjutnya, Pasar Banyuwangi menempati peringkat dua dengan hadiah tiga ekor kambing.
Sementara Pasar Genteng menempati juara tiga dengan hadiah dua ekor kambing.
Bupati Anas menyarankan hadiah festival ini untuk dinikmati bersama sehingga menambah keakraban antarpedagang.
"Sapi dan kambingnya juga bisa dinikmati dalam tasyakuran sederhana, agar rezeki terus mengalir ke pasar tradisional,” ujar dia.
Pada festival itu, diluncurkan Sistem Manajemen Pasar (SIM). Tujuannya agar manajemen pedagang pasar menjadi tertata.
Sistem ini juga bekerja dengan Bank Jatim. Nantinya, data pedagang dan retribusinya bisa dipantau secara real-time.