KOMPAS.com – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, menjelang tahun 2020 tantangan perekonomian yang dihadapi dunia semakin berat. Hal ini turut berdampak pada kondisi ekonomi Indonesia, tak terkecuali ekonomi daerah.
Oleh karena itu, perlu cara cerdas untuk membuat perekonomian terus bergeliat dan berdampak nyata bagi warga. Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Banyuwangi pun memilih pariwisata, yang telah terbukti handal dalam mengangkat ekonomi daerah.
“Kami terus berupaya menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata nasional. Mulai dari menggarap obyek wisata, hingga menggelar atraksi dalam Banyuwangi Festival,” ujar Anas.
Selain itu, Banyuwangi juga serius membidik pasar Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE). Hasilnya, saat ini sudah banyak instansi dan lembaga yang mulai menggelar pertemuan di Banyuwangi.
Baca juga: Ratusan ASN Banyuwangi Doakan Pemerintahan Baru Berjalan Baik
Perkembangan tersebut, imbuhnya, sejalan dengan pertumbuhan investasi daerah, khususnya pembangunan hotel berbintang di Banyuwangi. Dengan begitu, di tengah ekonomi yang mulai lesu saat ini, beberapa proses pembangunan masih terus berjalan.
Untuk itu, Anas meminta, berbagai investasi yang telah masuk ke Banyuwangi dijaga bersama oleh semua pihak. Karena investasi yang masuk akan membuka lapangan kerja bagi warga Banyuwangi.
“Menarik investasi masuk itu sulit, jangan sedikit-sedikit diganggu. Kami pun dari pemkab terus memperbaiki sistem yang memudahkan investasi daerah,” kata Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (21/10/2019).
Untuk menjaga hal itu, Anas meminta, pelaksanaan birokrasi harus berorientasi pada hasil, bukan sekadar proses yang sering kali berujung pada rutinitas. Pasalnya, jika hanya rutinitas tidak bisa membuat inovasi dan mencapai target.
“Alhamdulillah, birokrasi Banyuwangi sudah terbiasa dengan inovasi. Ini harus kami pertahankan dan terus ciptakan inovasi-inovasi baru, yang ujungnya memudahkan dan menyejahterakan warga,” ucapnya.
Untuk diketahui, selama dua tahun berturut-turut pada 2018 dan 2019, Banyuwangi meraih penghargaan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten Paling Inovatif di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan karena Banyuwangi memiliki ratusan inovasi yang dinilai berujung pada kesejahteraan warga.
Baca juga: Warga Banyuwangi Antusias Sambut Kedatangan Puluhan Supercar
Tak hanya itu, Anas meminta, semua pihak ikut terlibat dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul, sebagai program utama pemerintah. Salah satunya dengan memberikan perhatian lebih pada bidang pendidikan dan kesehatan warga daerah.
Dia pun meminta Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas untuk selalu memantau anak-anak dan warga desa.
“Jika ada kendala pendidikan dan kesehatan, putus sekolah, dan sakit, untuk segera melapor ke desa, kecamatan atau, dinas terkait. Pasti akan segera kami tindak lanjuti,” ujar Anas.
Hal tersebut disampaikan Bupati Anas di hadapan ribuan peserta forum Sinergitas Tiga Pilar, yang berlangsung di Hutan de Djawatan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Senin (21/10/2019).
Baca juga: Sekarang dari Banyuwangi ke Yogyakarta Bisa Langsung Cus
Sementara itu, Wakil Kepala Polres Banyuwangi Kompol Andi Yudha Pranata menyatakan dukungannya untuk pengembangan inovasi daerah yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
“Kami melihat berbagai inovasi dan atraksi yang dilakukan pemkab, seperti Banyuwangi Festival sangat berperan dalam memajukan daerah. Untuk itu kami menyatakan menduukung iklim inovasi daerah,” jelas Kompol Andi.
Bahkan, dia bersama timnya, yang tergabung dalam Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D), berencana untuk melibatkan sejumlah pihak, seperti media, untuk menumbuhkan inovasi daerah.
“Kami justru akan proaktif bila nanti pemkab ada kendala dalam pengembangan inovasi. Kami akan memberikan pendampingan terlebih dahulu biar tidak terjadi masalah,” kata Andi.