Bekas Mal Dijadikan Kantor Pusat Layanan Publik

Kompas.com - 15/07/2017, 08:00 WIB

 

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Banyuwangi memenangi sengketa Mall of Sri Tanjung (MOST). Rencananya, gedung bekas pusat perbelanjaan itu akan menjadi kantor pusat pelayanan publik.

Sebelumnya, Pemerintah Banyuwangi menggugat PT Dian Graha Utama (DGU) terkait sengketa gedung Mall of Sri Tanjung. Bangunan yang terletak di sebelah timur Taman Sri Tanjung itu kini resmi menjadi aset Pemerintah Banyuwangi.

Seluruh aset PT. DGU yang berada di dalam gedung dipindahkan. Hanya berselang empat hari sejak eksekusi oleh Pengadilan Negeri Banyuwangi, bangunan itu akan berfungsi sebagai kantor pusat pelayanan publik. Semula, bekas MOST tetap akan difungsikan sebagai pusat perbelanjaan.

Tasyakuran pun digelar Pemerintah Banyuwangi bersama warga sekitar atas perubahan fungsi gedung pada Kamis (13/7/2017) malam. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir pada tasyakuran itu meninjau sekeliling bangunan yang telah kosong itu.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banyuwangi Samsudin mengatakan, bangunan itu akan difungsikan untuk kantor pelayanan publik secepatnya. "Rencana penggunaannya jelas seperti yang disampaikan Pak Bupati, yaitu untuk kantor pelayanan publik. Mulai dari perizinan, perpustakaan, kesehatan, hingga PDAM," ujar Samsudin.

Gedung bekas MOST itu letaknya strategis di pusat kota. Masyarakat akan mudah mengakses gedung untuk mengurus berbagai keperluan. Apalagi, berbagai sektor pelayanan publik akan menempati gedung itu.

"Jika semuanya bisa dikumpulkan di gedung ini, otomatis masyarakat akan dimudahkan karena dapat mengurus banyak hal di satu tempat," ujarnya.

Pelayanan publik sudah dapat diakses masyarakat sejak hari Jum'at (14/7/2017). Gedung bekas MOST itu sudah difungsikan untuk kantor PLN, Puskesmas, dan PDAM. Selain itu, perpustakaan juga tersedia di gedung itu. Masyarakat Banyuwangi pun bisa mengakses aneka jenis buku dengan mudah.

Pemerintah Banyuwangi berharap investor juga tertarik menggunakan gedung itu. Rencananya, pemerintah akan mengajukan penawaran dengan harga kompetitif pada pihak swasta. Namun, gedung itu tidak diproyeksikan sebagai pusat perbelanjaan.

"Pemerintah juga butuh pemasukan. Fungsi utama gedung adalah kantor pelayanan publik dan bukan mall. Saya kira tidak sulit (mencari investor) karena letaknya strategis," katanya.

Untuk menarik investor, pemerintah akan melakukan renovasi ringan sesuai dengan fungsi gedung. Selama ini, bangunan bekas MOST itu mangkrak karena sengketa antara Pemerintah Banyuwangi dengan PT Dian Graha Utama (DGU).

Mahkamah Agung telah memutus sengketa pengelolaan MOST antara Pemkab Banyuwangi dan PT DGU tersebut melalui Putusan Nomor 2160 K/Pdt/2015. Melalui rapat permusyawaratan majelis hakim pada 12 April 2016 silam, MA memutuskan menolak permohonan kasasi oleh pihak PT DGU.

Pemerintah Banyuwangi memang masih melakukan moratorium mal. Sejumlah syarat mesti dipenuhi bila pengembang yang ingin membangun pasar modern. Moratorium ini dilakukan untuk melindungi pasar tradisional dan UMKM yang dominan di Banyuwangi. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Terkini Lainnya
Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Didukung Jerman, Pembangkit Listrik Tenaga Angin 200 Megawatt akan Dibangun di Banyuwangi

Banyuwangi
Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Sirkuit BMX Muncar Banyuwangi, Satu-satunya Berstandar Olimpiade di Asia Tenggara

Banyuwangi
Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Tingkatkan Kualitas Penerbangan, AirNav Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi

Banyuwangi
Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Inovatif Promosikan Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Best Smart Branding di ISNA 2025

Banyuwangi
Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Ribuan Pengunjung Nikmati Kehangatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

Banyuwangi
Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Bupati Ipuk Apresiasi Kinerja TPS 3R Banyuwangi yang Sukses Kirim 60 Ton RDF ke Industri

Banyuwangi
Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Kenalkan Destinasi “Hidden Gem” di Kawasan Ijen, Bupati Banyuwangi Luncurkan Ijen Golden Route

Banyuwangi
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF

Banyuwangi
Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Menko IPK AHY Apresiasi Progres Revitalisasi Pasar Banyuwangi: Perpaduan Ekonomi Rakyat dan Wisata Heritage

Banyuwangi
Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Menpora Erick Thohir Apresiasi Konsistensi Banyuwangi Gelar Ajang Balap Sepeda Internasional

Banyuwangi
Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Lewat Lokakarya, Kemenlu Hubungkan Banyuwangi dengan Jejaring Industri Kreatif Dunia

Banyuwangi
13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

13 Tahun Gandrung Sewu: Ribuan Penari Persembahkan Harmoni di Pantai Marina Boom

Banyuwangi
BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

BPK Dorong Percepatan Pembangunan Jalur Pansela Banyuwangi-Jember

Banyuwangi
Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Magis, Meras Gandrung Banyuwangi Pukau Penari Diaspora dari Amerika hingga Papua  

Banyuwangi
Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Ramaikan Pariwisata Banyuwangi, Aman Air Buka Penerbangan Seaplane Bali-Banyuwangi Awal 2026

Banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com