BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menjelang petang, puluhan anak berkaos merah berjalan dengan sepatu rodanya. Pelindung lutut, siku, dan telapak tangan lengkap dipakai. Tak ketinggalan, helm untuk pelindung kepala. Sesekali ada yang saling menyalip. Tawa riang terdengar dari kerumuman yang terus bergerak itu.
Anak-anak itu tergabung dalam Banyuwangi Inline Skate Activity (BISA). Komunitas ini diawali dengan bersepakatnya para orangtua yang anak-anaknya bermain sepatu roda untuk bergabung dalam sebuah komunitas. Tujuannya supaya bisa mewadahi anak-anak dan merekrut anggota baru.
Anak-anak yang tergabung dalam BISA diarahkan untuk bermain sepatu roda dengan aman. Ruang terbuka hijau yang memang dapat dimanfaatkan masyarakat Banyuwangi menjadi tempat berlatih yang aman dan nyaman.
Namun, sore itu anak-anak tak sekedar berlatih sepatu roda. Puluhan anak-anak berusia sekolah dasar itu juga membagikan takjil pada pengendara yang lewat di sekitar pemakaman.
Ketua BISA, Lutfi Rohman menjelaskan bahwa orangtua ingin mengajarkan pentingnya berbagi pada sesama di bulan ramadhan. Anak-anak bisa melakukan kegiatan sosial sambil tetap berlatih sepatu roda.
"Kami sengaja memilih berkegiatan di depan taman makam pahlawan karena lokasinya strategis. Di sini banyak orang melintas. Selain itu, trotoarnya bisa digunakan anak-anak untuk bermain sepatu roda," katanya.
Orangtua para anggota komunitas ikut mendampingi anak-anak yang tampak cekatan membagikan takjil. Mereka duduk di bangku trotoar yang tersedia di depan taman makam pahlawan sembari memperhatikan tingkah anak-anak.
Latihan rutin komunitas BISA dijadwalkan pada Minggu dan Kamis. Latihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan diri dan persiapan jika menghadapi kompetisi.
"Kami berlatih setiap Minggu pagi di depan Bank Mandiri bertepatan dengan pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor. Selain itu, Kamis malam dan Minggu malam kami juga berlatih di Lapangan Volly Gasibu," lanjut Lutfi.
BISA hanyalah satu dari sekian komunitas yang menikmati senja di Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria Banyuwangi. Selama bulan ramadhan, jumlah warga yang berkunjung ke pemakaman yang telah diresmikan sebagai ruang terbuka hijau itu meningkat.
Warga sekitar pemakaman memanfaatkan momentum bulan ramadhan untuk berdagang. Aneka makanan dan minuman yang digelar menarik orang untuk membelinya. Namun, di sisi lain pemakaman, ada juga orang-orang yang duduk berkumpul sekedar menghabiskan sore menunggu waktu berbuka puasa. Sejumlah keluarga muda membawa anak-anak untuk bermain di taman.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk menyediakan ruang terbuka hijau sebagai ruang untuk beraktivitas dan berinteraksi bagi masyarakat. Lebih dari seribu titik WiFi disediakan pemerintah bagi warganya. Termasuk, di Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria ini. Tak heran, banyak orang yang betah berkegiatan di taman karena bisa menikmati fasilitas internet gratis. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)