KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai memperbaiki akses jalan di Taman Nasional Alas Purwo. Pengerjaan pun dikejar rampung sebelum lebaran.
Kemudahan akses dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas pemerintah daerah ini untuk mendongkrak minat wisata alam.
Bata beton (paving block) jadi pilihan untuk pengerasan jalan ke arah Alas Purwo. Alasannya, kondisi tanah di Kecamatan Tegaldlimo yang dilintasi akses ini labil. Aspal tidak dipilih karena akan cepat retak dan rusak dengan kondisi tanah tersebut.
"Paving juga lebih ramah lingkungan karena cepat menyerap genangan air serta perawatannya lebih mudah," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, dan Penataan Ruang Banyuwangi, Mujiono dikutip dari banyuwangikab.go.id, Kamis (15/6/2017).
Paving block yang dipilih adalah jenis K 300. Jenis ini memungkinkan kendaraan dengan tonase sampai 10 ton melintasinya. Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut mencapai Rp 800 juta.
"Dana ini untuk melakukan pavingisasi jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 4,2 meter. Tepatnya, jalan dari pintu gerbang menuju Taman Nasional Alas Purwo di Dusun Kotorejo Desa Kalipahit,” ujar Muji.
Saat ini, pengerjaan jalan telah mencapai 50 persen. "(Targetnya), saat lebaran nanti jalannya sudah bisa diakses dengan mudah. Masyarakat yang lagi mudik maupun wisatawan yang ingin ke Alas Purwo bisa menikmati jalan yang bagus,” ungkap Mujiono.
Selama ini, kondisi jalan ke Alas Purwo masih buruk sehingga sulit dilalui. Hanya kendaraan jenis tertentu yang bisa melintasinya.
“Sebelumnya ini jalan beraspal, namun melihat kondisinya, perbaikan jalan menggunakan aspal tidak lagi bisa menjadi solusi. Makanya kami ganti dengan paving,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Cagar biosfer dunia
Perbaikan jalan ke Alas Purwo merupakan hasil kesepakatan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan tentang Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Wisata Alam.
Alas Purwo merupakan kawasan hutan di bawah pengelolaan Balai Taman Nasional Alas Purwo.
"Diperlukan sinergi yang baik lintas instansi untuk meningkatkan jumlah wisatawan. Kalau tidak ada kerja sama susah, karena kami tidak bisa tiba-tiba membangun di kawasan yang dalam pengelolaan pihak lain," papar Anas.
Taman Nasional Alas Purwo telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO).
Penetapan ini dilakukan pada sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO ke28 di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 lalu.
Taman Nasional Alas Purwo terletak di ujung Banyuwangi yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Kawasan ini menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa.
Selain padang savana dengan dengan keanekaragaman fauna langkanya, Alas Purwo juga menyimpan keindahan pantai. Salah satunya adalah pantai Plengkung (G-land) yang menjadi surga para peselancar dunia.
Di Alas Purwo juga terdapat Pura Kawitan dan Gua Istana yang juga menjadi daya tarik kunjungan wisata spiritual.