KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta jajarannya untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayahnya.
"Di (anggaran perubahan 2023), kami minta teman-teman Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Semarang melakukan betonisasi dan aspalisasi," ucap wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu saat ditemui di kantornya, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (7/8/2023).
Ia juga meminta jajarannya untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur pada anggaran perubahan 2023.
Mbak Ita berharap, jalan-jalan dengan kondisi rusak bisa diperbaiki pada anggaran perubahan 2023.
Kami meminta infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan stunting masuk prioritas," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin,
Mbak Ita mengatakan, anggaran infrastruktur yang diprioritaskan meliputi perbaikan jalan dan saluran, serta pembelian alat berat. Pasalnya, pengendalian banjir harus mengeruk sedimen dan membutuhkan pompa portabel.
“Bagaimana upaya mengendalikan banjir pada Oktober, November, Desember. Kami bersinergi dengan pemerintah pusat," jelas Mbak Ita.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, perbaikan infrastruktur pada 2023 telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.
Adapun perbaikan infrastruktur jalan, meliputi kawasan Simpang Lima, Jalan Profesor Hamka, Jalan MT Haryono, Simpang Pahlawan, Bundaran Tugu Muda, Jalan Pemuda, dan Jalan Gajah Mada.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui DPU Semarang terus melakukan percepatan sejumlah pembangunan infrastruktur jalan raya di ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Beberapa proyek yang tengah dikebut pengerjaannya, yakni peninggian Jalan Tambak Dalam Raya, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari.
Di samping itu, DPU Semarang juga tengah merampungkan pembuatan talud pengaman di Bendan Duwur, Gajah Mungkur, dan Jalan Diponegoro.
Peningkatan Jalan Tambak Dalam Raya sendiri menjadi salah satu prioritas sebagai tindak lanjut atas permohonan masyarakat yang mengeluhkan banjir saat musim penghujan.
Baca juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Fisik Mobil Bekas Banjir
Daerah tersebut, khususnya di wilayah Rukun Tetangga (RT) 3 Sawah Besar merupakan daerah cekungan, sehingga saat turun hujan akan mengakibatkan banjir dan limpasan air ketika melintas di jalan tersebut.
Hingga saat ini progres pembangunan telah mencapai 51,3 persen, jauh lebih cepat dari rencana semula.
Pengerjaan proyek yang digagas oleh DPU Semarang tersebut menggunakan dana APBD 2023 dengan nilai kontrak Rp 3,4 miliar. Pemkot Semarang berharap, pembangunan ini dapat selesai sebelum musim penghujan tiba.
Paket pengerjaan di Jalan Tambak Dalam Raya sendiri berupa betonisasi dengan tebal 25 centimeter (cm) sepanjang 735 meter (m) dari Banjir Kanal Timur hingga Karang Ingas.
Baca juga: Antisipasi Banjir, Mbak Ita Bersama Warga Bersih-bersih Banjir Kanal Barat
Tak hanya itu, DPU Semarang juga melakukan pekerjaan saluran berupa pemasangan talud dan drainase pada sisi selatan jalan untuk mengurangi limpasan air.
Di samping proyek pengerjaan infrastruktur, Pemkot Semarang juga terus melakukan sejumlah perawatan dan pengelolaan infrastruktur.
Menurut data pada kanal aduan Sapa Mbak Ita, sepanjang 1 Juli 2023 sampai 6 Agustus 2023 terdapat 96 aduan dari warga Semarang terkait jalan rusak, infrastruktur secara umum hingga perencanaan jalan.
Sebanyak 38 aduan telah tertangani langsung dan telah diselesaikan oleh DPU Semarang, sedangkan 49 aduan di antaranya tengah dalam proses pengerjaan.