Patung Lilin "Raksasa" Tinju Indonesia Hadir di Museum Chris John

Kompas.com - 05/04/2017, 18:07 WIB
Dok Humas Pemkab Purwakarta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama juara kelas bulu WBA Chris John.

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Olahraga, seni budaya, dan pariwisata tak bisa dipisahkan satu sama lain. Minimal itulah yang ditangkap Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, ketika membangun museum digital di Stadion Jaya Perkasa (dulu Purnawarman).

Pada awal Januari 2017 lalu Dedi meminta pengembang menggabungkan konsep sarana olahraga modern dengan museum digital di lahan 12 hektar tersebut. Jadi, selain tujuh sarana olahraga, masyarakat bisa menikmati sejarah olahraga lewat museum digital di sana.

Kini, rencana tersebut berkembang. Dedi berencana membuat museum digital mengenai tinju sekaligus sasana bertinjunya. Hal tersebut disepakati setelah Dedi bertemu dan mendengar paparan langsung dari juara kelas bulu WBA, Chris John, bersama tim Chris John Foundation di Purwakarta, Senin (3/4/2017).

Tak tanggung-tanggung, Dedi bahkan berencana membuat patung lilin para juara dunia tinju asal Indonesia. Patung lilin yang dibuat itu kualitasnya akan sama dengan patung di Madame Tussauds.

"Kami sedang mencari pembuat patung lilinnya dulu," ucap Dedi.

Sejauh ini, ada tujuh petinju Indonesia yang pernah berhasil menjadi juara dunia. Mereka adalah Ellyas Pical, Nico Thomas, Suwito Lagola, Ajib Albarado Welter, M Rahman, serta Chris John. Ketujuh petinju itu akan menghiasi Museum Chris John.

"Hal ini penting, karena tidak semua orang tahu kesepuluh orang itu. Bahkan, bisa jadi, ketika berbicara tinju, orang tahunya hanya pemain luar," ujar Dedi.

Namun, walau bernama Museum Chris John, museum ini akan menceritakan sejarah tinju di dunia hingga Indonesia. Dedi berharap museum ini akan meningkatkan kunjungan wisata ke Purwakarta.

"Orang-orang pernah bertanya, bupati ini fokusnya hanya ke kesenian. Tapi, perhatian ke olahraga kurang," tuturnya.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengecek beberapa sarana olahraga di Stadion Jaya Perkasa, Purwakarta. Luas stadion ini mencapai 12 ha dengan anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 300 miliar.
Baginya, olahraga tidak bisa dipisahkan dari seni. Bahkan, olahraga dalam tataran tinggi sudah sama dengan seni. Contohnya, lanjut Dedi, ketika Chris John memberikan pukulan, yang terlihat tak hanya pukulan tapi seni dalam memukul itu.

"Misalnya kung fu atau wushu, di situ bukan hanya olahraga tapi juga seni bela diri. Pada taraf lebih tinggi, olahraga itu menjadi seni Dan inilah salah satu bentuk kepedulian saya pada olahraga di Purwakarta," ucapnya.

Rencananya Pemkab Purwakarta membangun stadion seluas 12 hektar yang diprediksi akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 300 miliar. Dana tersebut berasal dari APBD Purwakarta 2015-2018.

"Untuk Museum Chris John ini hanya penambahan dan akan dicarikan dananya. Pembangunannya akan berbarengan dengan museum digital olahraga lainnya. Museum tinju ini akan selesai Desember 2017," tuturnya.

Stadion tersebut memiliki beberapa sarana olahraga seperti sepakbola, basket, renang, menembak, dan lainnya. Dengan masuknya Chris John, stadion ini akan dilengkapi juga dengan tinju.

Sementara itu, Chris John mengaku bahagia bisa bertemu langsung dengan Bupati Purwakarta. Selama ini dirinya melihat sepak terjang dan sejumlah aktivitas Dedi melalui media sosial. Hal itulah yang membuatnya mengajukan rencana sasana tinju dan museum ke Purwakarta.

"Tidak menyangka sambutannya luar biasa dan rencana museum pertama di Indonesia ini langsung akan direalisasikan. Senang sekali. Karena olahraga juga bisa menjadi destinasi (pariwisata) baru," kata Chris John.

Pemerintah, sambung Chris John, harus ikut andil dalam pembinaan olahraga di Tanah Air, di antaranya tinju. Selama ini, potensi tinju di Indonesia sangat besar, hanya sayangnya pembinaannya tidak maksimal.

"Dibutuhkan ajang pertandingan yang berkelanjutan. Harus ada sinkronisasi antara pelatih, manajer, dan promotor itu penting. Saya sudah merasakannya sendiri," ucapnya.

Di Indonesia, ajang pertandingan masih minim. Itulah sebabnya dia melalui Chris John Fundation ingin mendirikan sasana tinju dan museum.

"Program kami (Chris Jhon Foundation dan Pemkab Purwakarta) sejalan, saling melengkapi,” tutupnya.

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke