Bareng Pelajar SMP, Bupati Purwakarta "Hamili" Sapi

Kompas.com - 08/03/2017, 20:53 WIB
IRWAN NUGRAHA/KOMPAS.com Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama para siswa SMPN Pondok Salam sedang melakukan praktikum inseminasi buatan pada sapi di halaman sekolah itu, Rabu (8/3/2017).

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Metode pendidikan karakter yang diterapkan di seluruh tingkatan sekolah di Kabupaten Purwakarta semakin terus berkembang. Perkembangan itu mulai dari pola pendidikan aplikatif dan vokasional hingga pemilihan praktikum pendidikan karakter sesuai tingkatan sekolah dan potensi wilayah tiap kecamatan di daerah itu.

Gambaran nyatanya bisa dilihat pada praktikum pendidikan karakter yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, Rabu (8/3/2017). Seluruh pelajar di sekolah itu mengikuti praktikum biologi, yakni program inseminasi buatan reproduksi sapi secara langsung di halaman sekolah. Praktik lapangan itu dilakukan bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Ini adalah salah satu praktikum pendidikan berkarakter. Selama ini praktik mata pelajaran di sekolah sering tidak aplikatif, hanya bedah kodok saja,: jelas Dedi usai melakukan praktik bersama guru dan para siswa.

Menurut Dedi, praktikum tersebut merupakan lanjutan dari pembentukan 30 SMP di daerahnya yang memiliki basis pertanian dan peternakan. Di sekolah itu disediakan lahan persawahan, kandang sapi dan domba, serta peralatan peternakan pertanian.

"Jadi, setiap saat mereka langsung bisa berimprovisasi. Setelah mendapatkan materi di ruang kelas, siswa bisa langsung melakukan praktikum di sekitar sekolah. Salah satunya ya seperti ini, inseminasi buatan sapi. Saya dan siswa SMP belajar menghamili sapi," kelakar bupati yang setiap harinya tak lepas dari ikat kepala bergaya khas Sunda tersebut.

IRWAN NUGRAHA/KOMPAS.com Seluruh pelajar SMP Negeri 2 Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, mengikuti praktikum biologi, berupa inseminasi buatan reproduksi sapi, Rabu (8/3/2017).
Para siswa yang berkumpul dan melakukan praktik inseminasi itu tampak antusias dan bersemangat. Mereka mengatakan baru kali pertama ini mendapatkan pelajaran teknik modern reproduksi ternak.

Setelah mengetahui hal itu, para siswa mengaku bisa menerangkan "pengalaman" mereka kepada orang tuanya bahwa dalam proses reproduksi sapi tidak hanya bisa dilakukan secara alamiah saja.

"Saya jadi tahu pak dan seru, karena bisa langsung praktik karena di sini sudah ada sapinya. Nanti, kalau pulang, saya bisa beritahu bapak kalau caranya seperti ini. Kebetulan bapak punya ternak juga di rumah," tutur Hendra (14), pelajar sekolah tersebut.

Luar kelas

Selain praktikum secara langsung seperti ini, Dedi mengaku pola pendidikan karakter nantinya akan disesuaikan dengan seluruh penunjangnya, termasuk bangunan sekolahnya. Di tiap sekolah yang berbasis pertanian nantinya akan dibuatkan saung di pinggir sawah sekolah dan sarana laboratorium.

"Belajar materinya kan tak hanya di ruang kelas saja. Nanti, para siswa bisa belajar bersama gurunya di saung pinggir sawah sekolah. Supaya para siswa lebih memaknai materi pelajaran bersama alam dan lingkungan suasana pertanian sebenarnya," tambah dia.

Bangunan sekolah pun nantinya akan berbeda dengan yang lokasinya berada di perkotaan. Bentuknya akan disesuaikan dengan konsep pertanian dan peternakan sehingga para pelajar pun semakin bersemangat.

"Meski sekolah berbasis pertanian tapi materi dan sarana prasarananya canggih," katanya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri Pondok Salam R Gurnita Wicaksana mengatakan, pola pendidikan berbasis karakter seperti ini sangat bermanfaat dan mampu mengembangkan potensi yang di sekitar wilayahnya. Tentunya materi pelajaran dengan memakai teknologi modern dan terkini.

"Mayoritas pelajar di sini adalah "Budak Angon" alias anak gembala. Para orang tuanya sebagian besar memelihara sapi dan domba," ucapnya.

IRWAN NUGRAHA/KONTRIBUTOR PURWAKARTA

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke