PURWAKARTA, KOMPAS.com – Banyak anggapan mengemuka bahwa museum seringkali tampak kumuh dan membosankan. Anggapan itu akan terbukti salah besar setelah berkunjung ke Bale Panyawangan Diorama di Purwakarta, Jawa Barat.
Museum yang terletak di jantung Purwakarta itu menawarkan pengalaman baru bagi pengunjungnya, mulai teknologinya higga pengetahuannya, dari zaman kerajaan Sunda hingga sekarang.
Menariknya, museum ini sangat ramah anak, bahkan bagi anak yang belum bisa membaca. Di sini seluruh naskah dibuat digital sehingga anak-anak cukup menyiapkan telinga untuk mendengarkan.
Kecanggihan museum ini terlihat dari pertama pengunjung masuk. Pengunjung akan disuguhi interactive book yang menyajikan sejarah tatar sunda. Siapapun bisa membaca dari jarak jauh, atau cukup dengan mendengarkan saja.
Saat buku dibuka, sensor secara otomatis membuat audio membacakan isi halaman tersebut disertai dengan gambar animasi yang menarik dan hidup. Hal tersebut membuat anak-anak yang belum bisa membaca akan lebih mudah memahami sejarah.
"Anak saya belum bisa baca dan biasanya gampang bosan kalau ke museum. Tapi, di Diorama ini dia betah banget. Dia lihat gambarnya yang menarik dan mendengarkan ceritanya," tutur Firman, salah seorang pengunjung.
Di ruangan lain pun demikian. Sejarah kerajaan sunda, Indonesia, hingga Purwakarta dibuat interaktif. Museum yang diresmikan 21 Februati 2014 ini menyimpan sembilan kisah besar pada sembilan ruangan museum yang meliputi:
Tempat tersebut dilengkapi dengan sensor. Ketika Anda berdiri di depan layar besar dengan jarak tertentu, sensor akan membacanya.
Lalu, satu stel pakaian sunda, pagsi dan kebaya, yang ada di dalam layar akan mengikuti gerak Anda. Dalam waktu tertentu, layar otomatis memotret Anda yang tengah mengenakan pakaian sunda yang Anda lihat di layar.
Begitu juga foto interaktif dengan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Hampir mirip dengan pakaian, pengunjung tinggal berdiri di jarak tertentu. Setelah sensor membaca, tiba-tiba sosok Bupati akan menghampiri dan sensor akan memotretnya.
Petugas akan mengajak pengunjung berkeliling dan menjelaskan tentang bagian-bagian museum dengan cukup lengkap dan detail. Ke depan, Purwakarta akan memiliki beberapa museum canggih lainnya. Saat ini masih dalam proses pembangunan.
RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA