KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Metro Wahdi bersama Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan diskusi terkait hasil survei kualitas air dan topografi pada sungai, serta saluran irigasi di wilayahnya, Rabu (6/7/2022).
Diskusi yang berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota Metro itu sebagai upaya mencari metode dalam menjernihkan air ke depan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan ini juga untuk mengutamakan pembangunan berbasis berkelanjutan yang sangat penting untuk Kota Metro,” jelasnya Wahdi dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (7/7/2022).
Tak lupa, orang nomor satu di Metro ini juga mengucapkan selamat datang kepada Ketua Jurusan Teknologi Produksi dan Industri ITERA Denny Juanda Puradimadja beserta rombongan.
Pada kesempatan yang sama, Asisten II Pemerintah Kota (Pemkot) Metro Yerri Ehwan mengungkapkan bahwa kunjungan Denny Juanda Puradimadja tak hanya untuk bersilaturahmi semata.
Baca juga: Siapkan Generasi Emas, Wali Kota Metro Sosialisasikan Program Jama-PAI
Kunjungan tersebut intinya membahas tentang bagaimana Metro nantinya dapat memiliki sungai mengalir dengan kualitas air yang bagus.
“Pada dasarnya, Metro memiliki aliran empat sungai, yaitu bagian utara Sungai Way Bunut dan Way Raman, serta bagian selatan ada Way Sekampung dan Way Batanghari,” ucap Yerri.
Saat ini, lanjut dia, keempat aliran tersebut memiliki kualitas air yang keruh. Oleh karenanya dilakukannya diskusi untuk mengatasi kualitas air menjadi lebih baik dan jernih.
Mewakili Denny Juanda Puradimadja, Zenia F Saraswati mengatakan, pihaknya melakukan Revisit-Metro’s River dengan tujuan mengubah daerah aliran irigasi teknis dan aliran sungai Metro yang berkontur datar agar memiliki kualitas air minimal kelas II.
Baca juga: Tercemar Aktivitas Tambang, Kualitas Air Sungai di Sumsel Memburuk
Pengaturan minimal kualitas air kelas II tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021.
Untuk mencapai tujuan itu, maka dilakukan dengan pendekatan rekayasa teknis dan teknologi self-purification. Adapun rekayasa teknis yang dimaksud, seperti fisik, kimia, dan biologi.
“Capaian pada 2021 hingga Juni 2022 menunjukkan saluran irigasi atau sungai Metro bisa digunakan sebagai sumber air domestik berkualitas kelas II dan tempat berkegiatan strategis pariwisata,” ujar Zenia.
Untuk langkah lebih lanjut, akan dilakukan rancangan intervensi lanskap kawasan pariwisata irigasi atau sungai di Metro.
Baca juga: Bilas Cucian di Sungai, Kaki Seorang Wanita di Kotabaru Diterkam Buaya
Kemudian, dilakukan pula membuat desain signage atau papan tanda, sistem utilitas, dan detail citra kawasan strategis pariwisata air irigasi atau sungai Kota Metro.