Banjar Village Festival Digelar di Tengah Guyuran Hujan

Kompas.com - 10/07/2017, 08:30 WIB
Banjar Village Festival 2017 digelar di Kecamatan Licin, Banyuwangi, pada 8-9 Juli 2017. Festival itu dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Banjar Village Festival 2017 digelar di Kecamatan Licin, Banyuwangi, pada 8-9 Juli 2017. Festival itu dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Banjar Village Festival 2017 dibuka dalam guyuran hujan deras pada Sabtu (8/7/2017) pagi. Acara yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival ini mengambil lokasi di tengah sawah warga, Dusun Puthuk, Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

 

Meski hujan, masyarakat memenuhi lokasi acara untuk mengikuti pembukaan Banjar Village Festival. Warga yang hadir menggunakan payung dan memenuhi area depan panggung.

 

"Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia dan masyarakat Banjar yang tetap antusias mengikuti acara ini. Alhamdulillah sampai saat ini acara masih lancar meskipun hujan sudah mengguyur sejak sebelum acara dimulai," ujar Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Sabtu (8/7/2017).

 

Para penari Kembang Banjar dan Jejer Gandrung tetap mempersembahkan tarian di depan panggung dalam guyuran hujan. Ratusan warga yang hadir pada pembukaan acara tak bergegas pulang. Mereka mengerumuni tenda-tenda yang menyediakan makanan dan minuman gratis. Hidangan tersebut disediakan oleh warga dusun dan desa sekitar Banjar yang mengikuti lomba.

 

Nasi Lemang dan Kopi Uthek khas Desa Banjar

Nasi Lemang dan Kopi Uthek merupakan kuliner khas Banjar Village Festival yang digelar di Kecamatan Licin, Banyuwangi. Festival itu digelar pada 8-9 Juli 2017.FIRMAN ARIF/KOMPAS.com Nasi Lemang dan Kopi Uthek merupakan kuliner khas Banjar Village Festival yang digelar di Kecamatan Licin, Banyuwangi. Festival itu digelar pada 8-9 Juli 2017.

 

Banjar Village Festival menjadi kian semarak dengan kuliner khas desa, Sego Lemang dan Kopi Uthek. Sego Lemang adalah nasi yang diisi dengan cacahan daging ayam dan ikan tuna/ikan asin.Nasi digulung dengan daun pisang lalu dimasukkan ke dalam bambu. Selanjutnya, bambu-bambu dibakar sesaat sebelum nasi disantap.

 

Paduan aroma daun pisang dan bau asap dari pembakaran bambu yang terperangkap di dalam sego lemeng itu menghasilkan citarasa sego lemeng yang khas, gurih dan sedap.

 

Sementara kopi uthek adalah kopi yang disuguhkan dengan cara spesial. Dalam setiap cangkir kopi, ada sepotong gula aren (nira) yang disajikan terpisah. Gula nira tersebut digigit sembari minum kopi. Bunyi "thek" saat menggigit gula nira inilah yang menjadi asal usul nama Kopi Uthek.

 

"Makanan dan minuman khas lokal seperti ini akan terus kami lestarikan untuk mempertahankan warisan leluhur. Selain itu kekhasan lokal ini menjadi komponen pendukung pariwisata daerah,"  kata Yusuf.

 

Desa Banjar merupakan salah satu desa yang dilewati saat menuju Kawah Ijen. Kuliner lokal seperti Sego Lemang dan Nasi Uthek ini juga diharapkan dapar menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Banjar saat akan atau setelah dari Kawah Ijen. Sehingga, perekonomian warga desa pun meningkat.

 

Salah satu pembuat Sego Lemang di Desa Banjar adalah Siti Marwiyah. Siti mengaku senang kuliner khas desanya diangkat dalam B-Fest. "Rasanya ikut senang kalau makanan tradisional ini dinikmati tamu-tamu wisatawan. Apalagi kami bisa mengenalkan cara minum kopi kami yang unik ini," ujarnya.

 

Siti mengatakan kalau keahliannya membuat sego lemang didapat secara turun temurun. Nasi lemang,  hanya dibuat pada momen momentum khusus. "Biasanya nasi lemang dibuat seperti pada saat selamatan kampung," kata Siti.

 

Konon, Sego Lemang adalah makanan yang menjadi bekal para gerilyawan yang melakukan perlawanan terhadap penjajah kolonial Belanda. Saat berjuang merebut kemerdekaan, banyak warga yang berjuang dan bersembunyi di hutan. Di sanalah, mereka membuat sego lemeng untuk bertahan hidup. Sego Lemang dulu juga digunakan sebagai bekal para penambang belerang di Kawah Ijen.

 

Banjar Village Festival berlangsung hingga Minggu (9/7/2017). Selain kuliner, panitia sudah menyiapkan beragam hiburan kesenian Desa Banjar seperti barong, kuntulan, dan gandrung. Acara ini merupakan bagian dari Banyuwangi Festival 2017. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Terkini Lainnya
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
Pemancar Digital TVRI Resmi Mengudara di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Terima Kasih Pak Menteri
banyuwangi
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
Ngantor di Desa, Bupati Banyuwangi Tinjau Sektor Pertanian hingga Peternakan
banyuwangi
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
Punya Banyak Inovasi Pertanian dan Pangan, Kabupaten Banyuwangi Dapat Penghargaan dari Gubernur Jatim
banyuwangi
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
Lewat TNI AL, Pemkab Banyuwangi Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
banyuwangi
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
Langkah Pemkab Banyuwangi Tangani Masalah Sampah, dari Skema PPP hingga Bangun TPS3R
banyuwangi
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
Peringatan HKN, Bupati Ipuk Ajak Stakeholder Perkuat Upaya Preventif Tingkatkan Kesehatan
banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
Sukses Turunkan Kemiskinan Ekstrem, Wapres Beri Insentif Rp 6,71 Miliar ke Pemkab Banyuwangi
banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
Pemkab Banyuwangi Gandeng Pemerintah Norwegia untuk Perkuat Penanganan Pencemaran Sampah di Laut
banyuwangi
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp 9,15 Miliar dari Kemenkeu
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkab Banyuwangi Kembali Dapat Insentif Rp 9,15 Miliar dari Kemenkeu
banyuwangi
Perkuat Daya Tarik Wisata, Pemkab Banyuwangi Segera Revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi
Perkuat Daya Tarik Wisata, Pemkab Banyuwangi Segera Revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Banyuwangi
banyuwangi
Tertarik dengan Kemajuan Pariwisatanya, Universitas Pertahanan Lakukan Riset di Banyuwangi
Tertarik dengan Kemajuan Pariwisatanya, Universitas Pertahanan Lakukan Riset di Banyuwangi
banyuwangi
Jelang Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Langkah Antisipatif untuk Cegah Banjir
Jelang Musim Hujan, Pemkab Banyuwangi Mulai Langkah Antisipatif untuk Cegah Banjir
banyuwangi
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Akan Disulap Jadi Destinasi Wisata Heritage
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Akan Disulap Jadi Destinasi Wisata Heritage
banyuwangi
Luncurkan Biografi Ulama Blambangan, Bupati Ipuk: Semoga Generasi Muda Idolakan Kiai
Luncurkan Biografi Ulama Blambangan, Bupati Ipuk: Semoga Generasi Muda Idolakan Kiai
banyuwangi
MPP Digital Banyuwangi Diadopsi Pemerintah Pusat, Bupati Ipuk: Jadi Vitamin untuk Terus Berinovasi
MPP Digital Banyuwangi Diadopsi Pemerintah Pusat, Bupati Ipuk: Jadi Vitamin untuk Terus Berinovasi
banyuwangi
Bagikan artikel ini melalui
Oke