BANYUWANGI, KOMPAS.com – Prestasi bagus yang ditunjukkan oleh Kabupaten Banyuwangi dalam berbagai hal membuat daerah lain ingin mencontohnya. Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kerap menerima kunjungan studi dari pemerintah daerah lain. Seperti misalnya pada Selasa dan Rabu (9/10/5) kemarin.
Pemkab Banyuwangi menerima kunjungan dari tiga daerah, yaitu Pemerintah Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Kabupaten Karawang, dan Sorong.
Keperluan daerah-daerah ini pun beragam. Seperti misalnya Kabupaten Sanggau yang membawa 150 rombongan, termasuk Bupati, Wakil Bupati, dan jajaran pemerintahan hingga tingkat Desa. Mereka ingin belajar menyeluruh tata kelola Banyuwangi yang banyak meraih sukses dan dinilai mengalami kemajuan pesat.
"Kami tertegun dengan Banyuwangi. Semuanya maju pesat. Oleh karena itu, kami penasaran ingin tahu resep keberhasilan di sini," ujar Yohanes Ondot, Wakil Bupati Sanggau, yang didapuk menjadi juru bicara rombongan.
Yohanes menambahkan rincian apa saja yang ingin dipelajari dari Banyuwangi.
"Banyak yang ingin kami petik dari Banyuwangi. Terutama tentang e-government, e-budgeting, dan pengelolaan pariwisata. Kami menilai bahwa Banyuwangi bagus dalam hal-hal itu," lanjutnya.
Sementara kunjungan Pemerintah Kabupaten Karawang bertujuan untuk belajar penanganan kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Banyuwangi. Rombongan sebanyak 40 orang dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang diketuai oleh Imas Ruspendi menilai Banyuwangi memiliki komitmen yang tinggi terhadap perlindungan perempuan dan anak, pemberdayaan perempuan dan pemenuhan hak-hak anak. Inovasi seperti Banyuwangi Children Center (BBC) adalah bukti dari komitmen itu.
"Kami akan ambil, tiru, dan terapkan apa saja yang sudah efektif di sini. Karena kasus kekerasan pada anak ini semakin mengkhawatirkan sehingga harus segera dicarikan solusinya," ujar Imas di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi.
Banyuwangi sendiri telah mendapatkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2016 dari pemerintah pusat atas komitmennya terhadap perlindungan perempuan dan anak, pemberdayaan perempuan, dan pemenuhan hak-hak anak.
Di waktu yang bersamaan dengan kunjungan Kabupaten Karawang, Pemkab Banyuwangi juga sedang menerima kunjungan dari Kabupaten Sorong, Papua Barat yang berkunjung untuk belajar tentang sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Ada lima orang yang ikut dalam rombongan dan dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten Sorong, Moh. Said Nur.
Semua kunjungan itu diterima oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sembari menyilakan daerah-daerah lain untuk belajar langsung dari daerah yang dimpimpinnya. Anas tak segan membagikan tips mengelola daerah hingga mencapai kesuksesan seperti yang terjadi di Banyuwangi ini.
"Pertama, Banyuwangi menentukan prioritas. Karena skala prioritas akan menuntun apa yang kita kerjakan. Kedua, terkait konektivitas. Kami melipat jarak yang jauh antara Banyuwangi dan daerah-daerah, bahkan Negara lain dengan pengoperasian bandara. Ketiga, menggelar festival sebagai alat konsolidasi. Hal ini membuat warga Banyuwangi lebih percaya diri dan tidak malu mengaku sebagai warga Banyuwangi,"ujar Anas membagikan tipsnya sambil tersenyum.
"Silakan ambil hal-hal positif yang bapak ibu temui di Banyuwangi, dan jangan adopsi hal-hal buruk yang mungkin kami punya," tutupnya.