SEMARANG, KOMPAS.com - Nur Khamilatulasi Sholekah, warga Pondok Raden Patah, Demak, dan Sartika Sepriana, warga Bekasi Utara, mendapat hadiah utama mobil Toyota Calya pada penutupan Semarang Great Sale (Semargres) 2017, Minggu malam (7/5/2017).
Nama mereka beruntung diambil Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono pada undian Semargres, menyisihkan jutaan peserta undian lainnya di Lawang Sewu. Ini merupakan kegiatan ketujuh kalinya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang.
"Saya mengucapkan terima kasih tampilan Semargres semakin hari semakin baik Dan tahun ini Semargres menjadi event yang semakin trendi dan gaul untuk mempromosikan Kota Semarang," ujar Walikota Hendrar Prihadi dalam sambutannya.
Walikota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan bahwa selama satu bulan penuh kegiatan sale ini mampu mendongkrak volume transaksi hingga mencapai Rp 237 miliar. Di sisi lain jumlah peserta sebagai tenant mencapai 2.305 peserta dari berbagai dunia usaha, termasuk PKL dan pedagang pasar tradisional.
"Suksesnya pelaksanaan Semargres tahun ini merupakan bukti kerja sama dengan dunia usaha yang semakin kompak. Pelaksanaan dari tahun ke tahun juga semakin baik," kata Hendi.
Hendi mengaku mengacungi jempol atas solidnya dukungan pada pelaku usaha, mulai kalangan perbankan, pengusaha ritel dan lainnya yang turut berpartisipasi pada gelaran ini.
"Semargres jangan berhenti sampai di sini, tetapi diharapkan menjadi pancingan agar kerjasama antara dunia usaha dengan Pemerintah Kota Semarang bertambah kuat," katanya.
Sementara itu, Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono menambahkan selama satu bulan berlangsung event tahunan ini berhasil menyalurkan kupon sebanyak 3,5 juta dari total yang disiapkan sebanyak empat juta.
"Pelaksanaan Semargres ini mampu mendongkrak pergerakan ekonomi di Semarang, salah satu indikatornya adalah tingkat hunian hotel serta transaksi pusat oleh-oleh dan mal meningkat 20 persen. Adapun transaksi di sektor ritel mengalami kenaikan sekitar 30 persen," jelasnya.
Dari sisi transaksi, lanjut Kukrit, dibanding tahun lalu juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Tahun lalu tercatat nilai transaksi sekitar Rp 10 miliar dengan jumlah peserta mencapai 1.130 peserta.