Kisah Dedi Mulyadi Ngabuburit ke Pelosok...

Kompas.com - 06/06/2017, 03:10 WIB
KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat ngabuburit ke pelosok-pelosok desa di Jawa Barat.


PURWAKARTA, KOMPAS.com –
Hampir tiap Ramadhan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi jalan blusukan ke pelosok desa di Jawa Barat saat sore hari. Dalam versinya, ngabuburit yang dilakukannya sejak hari pertama puasa itu dinamakan Safari Pancasila.

Sengaja, pada Sabtu (3/6/2017), misalnya, ia membawa serta KH Jujun Junaedi, Ustaz Solmet, komedian Ohang dan penyanyi Carlie Van Houten untuk gelar pengajian sekaligus acara seni di beberapa pesantren dan ruang publik.

Hal itu dilakukannya untuk menghibur warga Jawa Barat yang memang tinggal jauh dari kota. Dedi mengaku banyak pelajaran yang ia petik dari kegiatan itu, terutama karena kebiasaan tersebut telah dilakukannya sejak ia menjabat sebagai bupati.

Ia berkisah, pernah saat dirinya berada di Desa Sukatenang Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, bertemu dengan Lie (50), bapak yang memiliki anak penyandang disabilitas bernama Iyan (12).

Bang Lie, begitu orang tersebut biasa disapa, mencurahkan hatinya pada Dedi bahwa ia baru saja menjalani operasi dari hasil jualan nasi uduk. Padahal, tutur Dedi, harusnya hal itu jadi perhatian pemerintah.

Masih di Kabupaten Bekasi, Dedi juga berkisah mengenai pertemuannya dengan Lamah (48) di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi.

Lamah selama ini mengaku berstatus janda. Biaya makan sehari-harinya masih ditanggung oleh orangtua karena tak bisa bekerja di sana.

Cerita sedih lain datang saat ia bertemu dengan Nasih (46), wanita paruh baya asal Desa Sukakerta, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, yang sehari-harinya mengembala kambing dengan harapan bisa dijual untuk menghidupi keluarga.

Sayangnya harapan itu tak bisa terwujud karena kambing-kambing milik dia malah dijual oleh suaminya untuk biaya menikah lagi dengan wanita lain.

"Saya menghela nafas panjang dengar kisah itu. Saya ikut sedih dan membantu sedikit dengan memberi sepasang kambing betina untuk kembali digembalakan. Begitu pun kepada mereka yang saya temui," ujar Dedi.

Nah, kali ini ia menamakan Safari Pancasila soal aksi ngabuburitnya itu karena Ramadhan tahun ini bertepatan dengan bulan lahirnya Pancasila. Ia memaknai bulan ini untuk saling membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Pancasila itu tradisi untuk saling berbagai kepada orang lain. Jangan sampai makna Pancasila selama ini hanya diartikan dalam ranah politik, struktur kepartaian, dan hukum negara saja,” tambah Dedi.

Selama ini, Dedi memaknai Pancasila dalam arti tradisional. Istilah Sunda-nya, 'sing diajar nulung kanu butuh, nalang kanu susah, ngahudangkeun kanu sare, ngajait kanu titeuleum, nyaangan kanu poekeun, mere kanu daek, nganterkeun kanu sieun'.

“Artinya, belajar menolong kepada orang membutuhkan, memberi pada orang (yang) kesulitan, membangunkan orang tidur, mengangkat orang tenggelam, menyinari kegelapan, memberi kepada yang mau, mengantarkan orang yang takut. Kisah getir yang saya temui membuat (saya) merasa harus membantu," ujarnya.

Dedi berujar bahwa Safari Pancasila akan dilaksanakannya sampai menjelang Hari Lebaran. 

Menjangkau pelosok

Kegiatan yang dilakukan Dedi untuk menjangkau pelosok demi pelosok sebenarnya sudah dilakukan sejak 2013. Tujuan utamanya untuk melestarikan budaya dan seni Sunda.

Di luar itu, ia memang ingin bertemu dengan orang-orang yang kehidupan ekonominya tak seberuntung mereka yang berada di kota.

Bersama rekan-rekannya, ia memulai gerakan tersebut. Berkat hal itu, Dedi kemudian dikenal sebagai “Orang Desa” karena dikenal banyak masyarakat pelosok.

Masih ingat betul cara ia mengenalkan Kabupaten Purwakarta pada khalayak. Ia bangun budayanya hingga kabupaten tersebut mampu dikenal dan punya daya tarik wisatawan. dalam dan luar negeri.

Tak sampai pada itu saja, Dedi mulai membangun infrastruktur, buat program mulai dari pengentasan kemiskinan, kesejahteraan rakyat, hingga pelayanan umum yang prima bagi warga.

Setelah dirinya dilantik sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat tahun lalu, Dedi semakin gencar menemui masyarakat di pelosok desa Provinsi Jawa Barat.

“Agar (Saya) mengetahui akar masalah di pedesaan secara langsung dari masyarakat,” ujarnya.

Lewat langkah tersebut, tak sedikit masalah yang ditemukan dan langsung diteruskannya pada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten/kota dan provinsi se-Jawa Barat untuk segera diselesaikan bersama.

Lagi pula, kata Dedi, langkah tersebut adalah yang paling mungkin agar penyelesaian masalah tepat sasaran.

"Dedi sangat agresif kalau ada permasalahan di masyarakat. Bahkan, bisa-bisa kami (sebagai bawahan) harus langsung turun menyelesaikannya bersama beliau.Banjir bandang di Garut kemarin, misalnya, hampir beberapa kali ia datang langsung ke lokasi untuk menyelesaikan," jelas Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar Ade Barkah, Sabtu (3/6/2017). (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRAN NUGRAHA)

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke